KabarUang.com, Jakarta – Jelang hari besar keagamaan, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi potensi kenaikan permintaan bahan pokok.
Hal ini disampaikan Mendag ketika Rapat Kebutuhan Pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 di Sofitel Bali Nusa Dua, Kabupaten Bandung, Bali, Kamis (26/11).
Ilustrasi via kontan.co.id
“Dalam beberapa waktu ke depan, secara historis akan ada potensi kenaikan permintaan bapok menjelang Natal 2020 dan Tahun 2021. Namun, kondisi rendahnya harga di ingkat petani selama pandemi Covid-19 dapat menyebabkan penurunan pasokan karena berkurangnya insentif berproduksi. Selain itu, kondisi musim hujan pada kahir tahun juga bisa mengganggu kelancaran distribusi dan pasokan. Sehingga, pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan antisipasi kecukupan paoskan bapok di daerahnya masing-masing dini,” jelas Mendag, dilansir kontan.co.id.
Mendag menyampaikan bahwa adanya potensi kenaikan permintaan ini diharapkan membantu pemulihan perekonomian Indonesia, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Maka dari itu, pemerintah menyiapkan langkah antisipasi guna memenuhi kebutuhan pokok di daerah-daerah.
“Antisipasi harus dilakukan jauh-jauh hari, khususnya saat permintaan masyarakat berangsur-angsur pulih agar masyarakat tidak terbebani gejolak harga dan kelangkaan bapok menjelang Natal 2021 dan Tahun aru 2021,”lanjut Mendag.
Pihaknya meminta pemerintah daerah untuk bersinergi dengan pemerintah pusat terkait data ketersediaan bahan pokok yang lebih detail.
Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi
“Kami berharap Bapak/Ibu Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan dapat menjalin komunikasi dan koordinasi lebih intensif dengan pelaku usaha distribusi di wilayahnya, melakukan pendataan jalur distribusi komoditas bapok, dan melakukan langkah intervensi lebih cepat bekerja sama dengan Satgas Pangan dan Bulog,” jelas Mendag.
Dia pun menyampaikan beberapa isu terkait dengan bapok yang perlu diperhatikan. Pertama yakni harga beras relatif stabil elama pandemi karena disukung oleh pasokan dan stabilisasi harga. Namun, adanya residko kenaikan beras pun patut diwaspadai.
Selanjutnya, kedua, komoditas cabai merah serta bawang merah ini cenderung naik akbat tren rendahnya paaokan di akhir tahun. Selain itu juga, musim penghujan sangat mempengaruhi. Namun, dalam waktu dekat, harganya diperkirakan akan stabil kembali.