KabarUang.com, Jakarta – Citibank Indonesia resmi membukukan laba bersih senilai Rp 1,9 triliun di kuartal III 2020. Laba ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yakni Rp 2,37 triliun. Penurunan laba ini terjadi akibat ketidakpastian ekonomi di masa pandemi.
Ilustrasi via digitaltrends.com
Meski laba bersih mengalami penurunan, Chief Executive (ECO) Citibank Indonesia mengatakan bahwa Citibank tetap mencatatkan kinerja positif. Hal ini tercermin dari REO (return on equity) dan ROS (return on assets) masing-masing sebesar 15% dan 3,9%.
Hingga kuartal III 2020, Citibank sudah meningkatkan cadangan kerugian kredit akibat dari dampak pandemi. Alhasil, non performing loan (NPL) gross dan NPL net Citibank Indonesia masih bisa terjaga stabil masing-masing sebesar 2,8% dan 0,3%.
Kinerja kerja Citibank di kuartal III 2020
Sementara, portofolio kredit Citibank pada akhir kuartal III ini meningkat 330% secara year-to-date menjadi Rp 47,4 triliun. Angka ini didapat dari lini bisnis institutional banking, terutama pada sektor industri serta masnufaktur pertanian dan kehutanan serta perantara keuangan.
Pertumbuhan portofolio kredit ini ditunjang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 10% secara year to date (ytd) dan 4% secara year on year (yoy). Adanya pertumbuhan ini memungkinkan Citibank mencatatkan rasio landing-to-funding (LDR) yang sehat sebesar 7,%.
Batara Sianturi, CEO Citibank itu memprediksi prospek ke depannya, Citibank masih akan terkontraksi pandemi. Namun, dia yakin pertumbuhannya bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun ini.
“Kami harapkan pada 2021 bisa grow loan dan juga DPK di single digit. Kami melihat memonetum pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020, kami juga bersiap-siap di lini konsumer banking mudah-mudahan imbas dari slowdown ekonomi dimana outstanding transaksi cutomer cukup turun,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya menyiapkan beberapa srategi yang bisa membuatnya bertahan hingga saat in. Diantaranya yakni tetap fokus pada institutional banking dan customer banking. Citibank berharap pada tahun 2021 nanti, bisnis kredit dan penghimpunan dana bisa tetap tumbuh sebesar single digit.
Dirinya optimis bahwa pergerakan pemulihan ekonomi dengan dimulainya kembali reformasi (Omnibus Law, akan memberikan sinyal positif bagi para investor global. Tentunya jika ini terjadi, Citibank akan merasakan dampaknya.