KabarUang.com, Jakarta – Himpunan dari 18 asosiasi industri pariwisata nasional, VIWI Board meminta Gubernur DKI Jakarta untuk menghapus kebijakan PSBB transisi DKI Jakarta. Dirinya meminta Gubernur tidak lagi memberlakukan pembatasan pengunjung serta membatasi jam operasional dan mencabut PSBB.
Ketua Penggerak VIWI Board, Hariyadi B. Sukamdani mengatakan bahwa sektor usaha pariwisata siap untuk menaati protokol kesehatan yang sudah dicanangkan. Untuk itu, pihaknya meminta PSBB dicabut.
Ilustrasi via emitennews.com
“Mulai dari hotel, restoran, mall, taman hiburan, transportasi darat, penerbangan, tour operator, dan travel agent semuanya telah siap. Kami antisipasi segela hal yang memungkinkan terjadinya penyebaran Covid-19,” ungkap Hariyani, dilansir siaran pers, Senin (16/11).
Sektor pariwisata paling terdampak
Menurut VIWI Board, sektor pariwisata ini adalah sektor yang paling terdampak pandemi karena kebijakan PSBB. Tantangan inilah yang harus dihadapi oleh sektor pariwisata. Namun, mereka mencoba untuk bertahan dengan tidak melakukan PHK terhadap karyawannya, bahkan pihaknya menanggung overhead usaha. Selain itu, biaya new normal serta restrukturisasi keuangan adalah hal yang dialami selama pandemi ini.
Pihaknya sebenarnya percaya bahwa kebijakan PSBB adalah cara efektik untuk mengurangi penularan virus. Namun, sayangnya sejauh ini masih banyak kegata-kegiatan yang dilakukan secara berkerumun dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik tanpa adanya sanksi tegas terhadap kegiatan tersebut.
“PSBB total hingga PSBB transisi telah dilakukan, namun kesadaran masyarakat akan bahaya penyebaran virus Covid-19 masih begitu rendah,” lanjutnya.
Di sisi lain, sektor pariwisata ini taat dengan protokol kesehatan di era new normal. Selain itu juga, sektor pariwsata selama ini tetap berkontribusi untuk pemerintah melalui pajak. Oleh karena itu, pihaknya menilai bahwa sektor usaha pariwisata ini akan mendapatkan kelonggaran dalam usaha.
Sebelumnya, tempat wisata DKI Jakarta mengalami sepi pengunjung. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo.
“Memang dari jumlah pengunjung (tempat wisata) itu tidak sebesar minggu lalu, sebelum libur panjang karena banyak warga yang ternyata ke luar Jakarta,” ungkapnya.
Sepinya pengunjung ini disebabkan beberapa alasan salah satunya yakni karena PSBB transisi.