KabarUang.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan mengatakan bahwa pandemi menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Hal ini berdampak pada menurunnya konsumsi. Untuk itu, perlu adanya dorongan dari pengeluaran pemerintah dan penambahan investasi.
Ilustrasi via Kemenko Maritim
“Pandemi menyebabkan daya beli masyarakat menurun sehingga memengaruhi konsumsi. Oleh karena itu, perlu dorongan dari pengeluaran pemerintah dan penambahan investasi,” ungkap Menteri Luhut.
Menteri Luhut pun menyiapkan strategi untuk mendongkrak investasi. Dia berpendapat bahwa strategi yang tepat yakni fokus pada pengembangan sektor infrastruktur dan tetap mempertahankan reformasi kebijakan yang sudah ada.
“Kita dorong pengesahan Omnibus Law dan mendukung kalangan bisnis dan masyarakat yang terkena dampak Covid-19,” ungkap Luhut dilansir kontan.co.id.
Luhut dorong investasi di tengah pandemi dengan mendukung Omnibus Law
Luhut pun menjelaskan alasan mengapa pemerintah harus mendorong adanya Omnibus Law Cipta Kerja. Menurutnya, para investor kerap menghadapi kesulitan untuk investasi ke Indonesia. “Ini menjadi kunci untuk memudahkan investasi masuk terutama dalam hal penyederhanaan perizinan hingga kawasan ekonomi khusus,” lanjutnya.
Dia juga mengatakan, selain investasi dari China dan negara-negara barat, investasi dari negara Islam seperti Arab dan Afrika di Indonesia ini jumlahnya cukup signifikan. “Kita telah menandatangani nota kesepahaman sebesar US$22,8 miliar dengan Uni Emirat Arab pada tanggal 12 Januari lalu,” paparnya.
Kerja sama ini dilakukan untuk pengembangan energi berkelanjutan dan membagi visi mengenai pertumbuhan hijau sebagai sarana ketahanan energi. Dimana nantinya akan menjadi energi berkelanjutan serta mendukung nilai asli Islam dalam mendorong toleransi serta hal lainnya.
“Perusahaaan Penanam Modal Asing (PMA) dari negara Islam pada tahun 2019 didominasi oleh Uni Emirat Arab sebesar 69,7 persen,” ungkapnya.
Dia pun menyampaikan bahwa Indonesia dengan perusahaan Uni Emirat Arab ini bekerja sama untuk memproduksi vaksin Covid-19. Dia juga yakin Uni Emirat Arab berkomitmen menyediakan 10 juta dosis untuk Indonesia dan melakukan kerja sama yang lebih luas agar bisa masuk pada Timur Tengah, Afrika dan beberapa negara lainnya.
Itulah strategi Menteri Luhut demi mendongkrak investasi di masa pandemi Covid-19.