KabarUang.com, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) saat ini sedang berfokus mengembangkan inovasi program Agro-Solution guna memajukan sektor pertanian Indonesia. Hal ini demi memajukan era pertanian modern dan berkelanjutan.
Ilustrasi via google.com
Selain itu juga, tujuannya yakni untuk membantu Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan melalui program yang dijalani oleh PT Pupuk Kaltim ini, petani akan mendapatkan pendampingan intensif tentang budidaya pertanian berkelanjutan. Bukan itu saja, para petani pun akan dikenalkan dengan rantai pasok yang didukung dengan teknologi.
Hal ini sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasanan bahwa program Agro-Solution ini dilakukan dnegan berbasiskan triple botom-line atau 3P (people, planet, profit) yang tersematkan dalam enam langkah penting.
Langkah penting dalam menerapkan Agro-Solution
Pertama yakni pengelolaan tanah dan tanaman yang produktif dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Kedua yaitu pendampingan yang intensif. Ketiga yakni pola budidaya pertanian persisi berbasis teknologi digital (digital farming) yang didukung dengan penggunaan alat serta mesin untuk meningkatkan produktivitas lahan. Selanjutnya, yakni akses permodalan dan perlindungan risiko berupa asuransi pertanian bagi para petani.
Kelima yaitu pengembangan sosial masyarakat petani dan bisnis inklusif. Keenam yaitu menciptakan kemitraan pertanian pasar (Farm to market partnership). Hal ini dilakukan guna meningkatkan ketersediaan pangan sesuai kebutuhan pasar, meningkatkan nilai tambah hasil panen, dan ketersediaan karingan distribusi juga ketersediaan off taker.
“Enam poin tersebut menjadi siklus berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan petani, namun juga seluruh pihak yang menjadi bagian dari rantai pasok, “ungkap Wijaya.
Program ini juga secara bertahap berhasil diimplementasikan di beberapa daerah. Untuk itu, saat ini pupuk Kaltim sudah mengawal keberhasilan Agro-Solution di Jember dan Banyuwangi.
Di Jember sendiri, program ini diterapkan di atas lahan 40 hektare yang melibatkan 28 petani. Pupuk Kaltim sebagai Koordinator Kemaritiman bertugas memberikan pendampingan untuk digital farming dan pendampingan penyediaan pupuk non-subsidi. Sementara, di Banyuwangi program ini diterapkan di atas lahan 14 hektare dengan 8 orang petani.