KabarUang.com, Jakarta – Selama masa pandemi yang kurang lebih enam bulan ini, Masjidil Haram menutup akses untuk jamaah. Namun, pagi ini Masjidil Haram membuka kembali kawasannya bagi jamaah yang ingin melakukan umroh.
Di awal pandemi, pihaknya mengambil keputusan drastis untuk memerangi Covid-19 dan menangguhkan ibadah umrah dan kegiatan salat di mesjid pada pertengahan Maret lalu. Kerajaan pun bahkan menghentikan penerbangan internasional dan menerapkan penguncian guna mencegah kasus pandemi yang memuncak.
Ilustrasi via Ayosemarang.com
Kabar baik ini sudah dinantikan oleh lebih dari 1,8 miliar umat Muslim di seluruh dunia. Kelompok pertama jemaah umrah sudah memasuki Masjidil Haram pada pukul 6 pagi waktu setempat setelah mendaftarkan diri melalui aplikasi Eatmarna. Aplikasi ini diusung oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Kepala Urusan Dua Masjid Suci, Syekh Drabdulrahman Al-Sudais mengatakan bahwa langkah itu diambil atas persetujuan Raja Salman. Dimana beliau mengizinkan ibadah umrah dengan mematuhi langkah-langkah protokol kesehatan.
Protokol kesehatan ibadah umroh di masa pandemi
Al-Sudais mengatakan bahwa keputusannya ini tentu tetap mengedeankan keamanan pengunjung mesjid, bukan hanya mementingkan keingianan masyarakat yang ingin umrah. Untuk itu, Kementerian Haji menyiapkan lima titik pertemuan yang akan menampung 6.000 jemaah umrah per harinya. Diantaranya yakni situs Al-Gaza, Al-Shasha dan Ajyad. Di sanalah para jemaah akan bertemu dan bergaung dengan tenaga kesehatan di asjidil Haram.
Jemaah akan disambut oleh kamera termal yang nantinya akan ditempatkan di pintu masuk dan di dalam aula Masjidil Haram. Fungsinya untuk memantau lonjakan suhu tubuh serta mengeluarkan peringatan jika memang diperlukan.
Protokol kesehatan ini dibuat sejak awal pandemi untuk memastikan keamanan pengunjung serta memungkinkan tanggapan yang cepat terhadap potensi kasus virus. Pihak otoritas masjid ini bekerja sama untuk menerima jemaah umrah dengan protokol yang ketat. Selain itu juga, sebanyak 1.000 karyawan sudah dilatih untuk memantau selama proses Ibadah Umrah.
Masjid pun akan dibersihkan 10 kali dalam sehari di antara jeda waktu kehadiran setiap kelompoknya. Setelah itu barulah membersihkan area lebih lanjut seperti tempat wudhu, karpet, kamar mandi bahkan eskalator. Aalat cuci tangan pun disediakan di pintu masuk.