KabarUang.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kesehatan adalah aspek yang paling penting sejak masa awal pandemi Covid-19. Namun, bukan berarti sektor ekonomi terabaikan. Secara tidak langsung, dirinya menyampaikan bahwa kedua aspek itu (kesehatan dan ekonomi) sama pentingnya di masa pandemi.
Ilustrasi via VOA Indonesia
“Jika kita mengorbankan ekonomi, itu sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluhan juta orang. Ini bukan opsi yang bisa kita ambil. Sekali lagi, kita harus mencari keseimbangan yang pas,” ungkap Presiden dilansir bisnis.com dalam pernyataannya yang diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (4/10).
Selama beberapa bulan ini, pemerintah terus berupaya untuk memperoleh dan menjaga keseimbangan dengan banyak kebijakan yang dibuat. Presiden pun menilai bahwa penanganan pandemi yang sudah dilakukan di Indonesia tidaklah buruk.
Sektor kesehatan dan ekonmi Indonesia
“Kalau Indonesia dibandingkan dengan negara kecil yang penduduknya sedikit, tentu perbandingan seperti itu tidak menggambarkan keadaan sebenarnya,” lanjutnya.
Selanjutnya, jika dibandingkan dengan negara-negara berpenduduk besar, kasus penyebaran Covid-19 di idnonesia pun masih sama. Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara-negara dalam kategori yang sama itu.
Berdasarkan data pada tanggal 2 Okterber lalu misalnya, Indonesia berada di posisi ke 23 di tingkat kasus positif Covd-19 dari semua negara yang ada dengan jumlah 295.499 kasus. Di atas Indonesia, masih ada beberapa negara yang berpenduduk besar dengan jumlah kasus yang terpaut jauh dari Indonesia.
Contohnya yakni Amerika Serikat yang berada di peringkat pertama dengan 7.9495.136 kasus. Disusul oleh India sebanyak 6.397.896 kasus, lalu Brasih dengan jumlah 4.8449.22 dan Rusia berapa d 1.194.643 kasus.
“Dalam hal ekonomi, pencapaian kita juga tidak jelek. Ekonomi kita menurun, betul. Ini fakta, tapi mana ada negara yang tidak menurun ekonominya. Bahkan, ada banyak negara lain yang harus memikul beban ekonomi lebih parah,” jelas Pak Presiden.
Misalnya saja di kawasan Asia Tenggara, pertumbuhan Indonesia per kuartal 2/2020 yang mencatat pertumbuhan negara-negara negatif 5,3 persen ini masih terjaga cukup baik. Dibandingkan dengan negara tetangga yang menurun drastis seperti Malaysia di -17,1 persen. Disusul oleh Filina -16,5 persen, Singapura -13,2 persen dan juga Thailand -12,12 persen.