KabarUang.com, Jakarta – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan vaksin Covid-19 untuk mengendalikan penyebaran virus.
Untuk itu, ada baiknya masyarakat mengetahui istilah terkait dengan vaksinasi agar tidak menimbulkan disinformasi. Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa vaksin adalah sebuah produk atau zat yang nantinya dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Zat ini akan menstimulus sistem imun yang akhirnya bisa melindungi orang yang mengonsumsinya.
Ilustrasi via liputan6.com
Sementara itu, vaksinasi sendiri berarti prosedur untuk memasukan vaksin ke dalam tubuh. Imuksi yaitu proses memampukan tubuh sehingga akhirnya tubuh terlindungi dari suatu penyakit tertentu.
“Biasanya (vaksinasi) disuntikan untuk menstimulasi sistem imun tubuh dan akhirnya bisa memproduksi imunitas terhadap suatu penyakit,” unkap Wiku, Kamis (15/10) dilansir bisnis.com.
Selanjutnya, sistem imun yakni kemampuan tubuh manusia untuk melawan penyakit. Dengan begitu, proses munisasi akan membentuk imunitas yang akhirnya dapat melindungi masyarakat dari virus.
Pemerintah sendiri, sudah menetapkan sebanyak 160 juta orang yang nantinya akan menerima vaksin hingga 2022. Paramedis, aparat hukum dan keamanan, petugas pelayanan publik bahkan masyarakat umum masuk ke dalam daftar penerimaan.
Maka, Indonesia membutuhkan 320 juta dosis vaksin. Hal ini karena setiap orang membutuhkan dua kali vaksinasi dalma satu tahun. Namun, sejauh ini pemerintah berusaha untuk mengamankan 270 dosis Covid-19.
Perusahaan pembuat vaksin
Ada tiga perusahaan yang membuat vaksi dan sudah menyampaikan komitmennya, Sinovac, Sinophram dan Cansino. Pemerintah baru akan memberikan vaksin setelah uji klinis tahap 3 rampung. Saat ini, pemerintah masih melakukan negosiasi dengan Astra Zeneca, Novavax, Pfizer dan CPEI.
Perusahaan Sinophram, farmasi China sudah meluncurkan program vaksin yang darurat ini sejak Juli lalu. Vaksin yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologic dan sudah disetujui untuk digunakan oleh para miliner. Perusahaan kecerdasan buatan dan komputasi awan ini bernama Group 42 juga sudah mendekati akhir pengujuan klinis di fase III.
Pada Senin lalu, Sinophram melaporkan sudah ada 481.613 orang menurut mendapatkan vaksin. Namun, pihaknya masih menunggu sebanyak 93.653 yang jadwalnya lebih lanjut untuk disuntikkan vaksin.