KabarUang.com, Jakarta – Investor asing konsisten mencatatkan hasil jual bersih atau net sell sejak awal tahun. Dikutip dari RTI Business, net sell di bursa bahkan berada di posisi Rp 51,93 triliun secara year to date (ytd).
Ilustrasi via markey.id
Sementara investor asing konsisten dalam mencatatkan net sell, investor pasar saham domestik cenderung menyerap saham-saham yang dilepas oleh asing. Penyerapan ini cenderung optimal dengan jumlah investor domestik yang kian bertambah sepanjang tahun.
Data yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyatakan bahwa pertumbuhan Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau Single Investor Identification (SID) lebih tinggi dibanding akhir tahun lalu per akhir Agustus 2020.
Jumlah investor pasar modal ini mengalami pertumbuhan hingga 26,27% menjadi 3,13 juta SID. Sementara, pertumbuhan jumlah investor pasaham saham yang tercermin mulai dari investor C-BEST mencapai 19,42% menjadi 1,32 juta SID.
investor pasah saham
Sebanyak 98,9% dari jumlah investor pasar saham ini merupakan investor lokal, sementara sisanya, 1,10% merupakan investor asing. Sementara, untuk jumlah investor individu yakni 98,7% dan sisanya, 1,22% adalah investor institusi.
Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Uriep Budhi Prasetyo mengatakan bahwa pertumbuhan SID masih terbilang baik di tengah pandemi. Bahkan, peningkatannya ini mencapai dua digit.
“Kenaikan investor ritel secara umum menggambarkan kondisi yang resilience,” ungkapnya dilansir kontan.co.id.
Dia pun mengamati pertumbuhan SID investor pasar saham ini dipicu oleh investor yang memanfaatkan momentum time to buy akibat indeks harga saham gabungan (IHSG) tengah terkoreksi. Di sisi lain, pertumbuhan SID ini menunjukkan peningkatan literasi yang mengenai pasar modal.
Selain itu juga, pertumbuhan SID menunjukkan adanya peningkatan literasi soal pasar modal. Ini tak lepas dari edukasi mengenai pasar modal yang berjalan lancar di tengah pandemi.
Uriep pun akan memperkirakan jumlah investor saham domestik masih akan meningkat ke depannya. Dimana dampaknya investor domestik cenderung trading di pasar saham.
“IHSG masih menarik, akan tetapi ini diperkirakan pergerakannya lebih kepada jangka pendek ke menengah saja,” ungkapnya.
Dirinya juga berpendapat bahwa kenaikan investor domestik menyebabkan banyak masyarakat menjadikan saham sebagai akternatifnya.