KabarUang.com, Jakarta – Grab gandeng Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Republik Indonesia untuk membantu UMKM Indonesia berkembang di tengah pandemi.
Grab membuat acara nota kesepahaman dengan Kemenkop UKM. Kerja sama ini bertujuan untuk membantu UMKM mengembangkan bisnisnya dengan go-digital di tengah pandemi. Managing Director Grab Indonesia mengatakan bahwa selama pandemi Grab sudah banyak menggandeng UMKM.
Ilustrasi via Kompas.com
“Selama corona ini kami sudah menambah sekitar dari mulai bulan pertengahan Mei sekitar 170.000 sampai di akhir minggu lalu dan memang kami menargetkan akhir tahun itu 400.000 tambahan UMKM yang masuk di platform Grab,” ungkapnya dalam acara Nota Kesepahaman antara Kemenkop UKM dengan PT Grab, Selasa (1/9).
Dalam kerja sama ini, pihak Grab memberika dua akses untuk UMKM. Pertama, dukungan akses pelatihan untuk peningkatan keterampilan UMKM Indonesia. Kedua, dukungan program pendaftaran UMKM ke dalam eskosistem digital guna mempercepat transformasi digital pelaku usaha Indonesia.
Ketiga yakni dukungan untuk menjembatani antara pelaku UMKM untuk menciptakan kerja sama yang lebih luas dalam mengembangkan bisnisnya. Terakhir yaitu mendukung promosi untuk para UMKM dalam berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh Grab.
Harapan Grab atas kerja sama bersama Kemenkop UKM
Neneng berharap, adanya kerja sama antara Kemenkop UKM dan Grab ini dapat membantu proses pemulihan ekonomi sekaligus mengembangkan UMKM Indonesia. “Semoga implementasi dari kolaborasi ini dapat membantu upaya pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya saing dan ketangguhan UMKM di Indonesia,” lanjutnya.
Kolaborasi ini disambut hangat oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Dirinya menyampaikan bahwa pemerintah sangat terbantu dengan adanya kolaborasi ini. Hal ini karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam memulihkan perekonomian Indonesia pasca pandemi ini.
“Bagaimana UMKM yang sudah terdaftar digital ini bisa produktif bertahan. Nah itu keterkaitan dengan bagaimana kemampuan manajemen, merespon permintaan menyediakan, meningkatkan kapasitas produksi dan juga bagaimana akses pembiayaan. Saya kira kerja sama ini akan memudahkan juga mereka untuk akses pasar untuk prosuk standarisasi produk juga termasuk akses pembiayaan. Sekali lagi, ini lebih banyak positifnya,” jelasnya.