KabarUang.com, Jakarta – Institut Kiel Jerman untuk Ekonomi Dunia menyatakan bahwa pemulihan perdagangan global lebih cepat dibanding dengan pascakrisis 2008.
Ilustrasi via wikipedia
Presiden Institut Kiel Gabriel Flbermayr mengisyaratkan pertumbuhan perdagangan dunia ini berbentu V. Di mana volumenya sudah kembali ke tingkat yang membutuhkan waktu lebih dari satu tahun setelah jatuhnya Lehman Brothers.
“Perdagangan telah mengalami kemerosotan yang dalam dan rebound yang cepat. Situasi saat ini jauh lebih baik dibandingan satu dekade lalu,” ungkapnya dilansir boomerg, Selasa (1/9).
Pandemi sudah mendorong ekonomi global merosot sejak depresi hebat. Rebound awal mencerminkan adanya pengangkatan pembatasan pergerakan yang ketat untuk menghalang virus. Namun demikia, pembuat kebijakan sudah memperingatkan agar berhati-hati pada optimisme dini yang menyatakan situasi terburuk sudah dilalui.
Organisasi Perdagangan Dunia mengatakan bahwa proyeksi untuk rebound perdagangan berbentuk V ini optimis pada 2021. Namun, lembaga yang lain termasuk Institut Kiel memang lebih percaya diri. Sedangkan kemarin, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional atau IMF Kristalina Georgieva menunjuk pada kebangkitan perdagangan.
Sementara, data statistik Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mencatat volume perdagangan barang dagangan menyusut 3 persen year-on-year pada kuartal I/2020. Di mana estimasi awal volume perdagangan untuk kuartal II/2020 terjadi penurunan sekitar 18,5 persen year-on-year.
Pendapat lain soal perkembangan perdagangan global
Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo mengatakan bahwa volume perdagangan diperkiran anjlok 32 persen terhadap aktivitas ekonomi normal dan kehidupan di seluruh dunia. “Penurunan perdagangan yang kita lihat saat ini secara historis tampak besar bahkan akan menjadi paling curam dalam sejarah. Tapi penurunannya bisa jauh lebih buruk,” jelasnya.
Jika ingin memenuhi proyeksi yang optimis, volume perdagangan perlu tumbuh 2,5 persen per kuartal sepanjang sisa akhir tahun ini. Kemungkinan gambaran di tahun 2021 ada dua. Pertama, adanya klaster baru Covid-19 yang membuat ekonomi semakin lemah. Kedua, meluasnya perdagangan, ekspansi perdagangan dapat melesat dari proyeksi sebelumnya.
“Ini adalah berita yang benar-benar positif tetapi kita tidak dapat berpuas diri. Keputusan kebijakan sangat penting dalam mengurangi pukulan yang berkelanjutan terhadap output dan perdagangan,” lanjutnya.