KabarUang.com, Jakarta – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah menandatangi perjanjian pinjaman daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 1,8 triliun. Dia berharap bahwa dana ini bisa bermanfaat.
Ilustrasi via Dara.co.id
“Mudah-mudahan pinjaman daerah ini bisa dimaksimalkan di sisa waktu 3 bulan (di 2020) dengan cara-cara yang bermanfaat,” ungkap Ridwan Kamis, dilansir bisnis.com.
Ridwan Kamil menandatagani perjanjian pinjaman ini secara virtual dari rumah dinasnya di Gedung Negara Pakuan, Bandung. Tindakannya saat ini dilakukan dalam rangka menjalankan skema pembiayaan lewat Pinjaman Pemulihan Eonomi Nasional (PEN) daerah. Rencananya dana ini akan dialokasikan untuk membantu belanja modal pemerinta yang terdampak Covid-19.
Gubernur Jawa Barat itu mengatakan bahwa pinjaman ini sekaligus akan digunakan untuk mengembalikan kemampuan pendanaan pemerintah akibat refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
“Ini adalah inovasi pembiayaan pembangunan dari pemerintah pusat melalui pinjaman daerah yang tentunya sangat dibutuhkan untuk mengembalikan Pemulihan Ekonomi di Jabar,” paparnya.
Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil itu akan menggunakan pinjaman tu untuk membiayai sejumlah proyek strategis di Jawa Barat. Pinjaman ini akan digunakan pula untuk menggerakkan roda perekonomian di Jawa Barat. Pengerjaannya akan didistribusikan lewat bantuan keuangan ke kabupaten/kota masing-masing yang ada di Jawa Barat.
Pinjaman program PEN
“Pinjaman daerah ini juga berguna dalam memulihkan kembali belanja pemerintah. Mudah-mudahan belanja pemerintah menjadi satu-satunya api yang bisa menjaga nyala ekonomi Jabar,” lanjutnya.
Pihaknya pun sudah merinci bahwa ada tujuh proyek yang akan didanai oleh pemerntah. Diantaranya yakni sebanyak Rp 1,016 triliun untuk pembiayaan pengerjaan infrastruktur sosial. Sisanya sebanyak Rp 463,558 miliar digunakan untuk infrastruktur jalan. Untuk pengairan Rp 27,96 miliar. Perumahan sebesar Rp 200,55 miliar.
Selain itu, sebanyak Rp 63,692 miliar untuk ruang terbuka publik. Terakhir sebanyak Rp 25,598 miliar untuk infrastruktur bangunan publik. Terakhir yakni sebanyak Rp 15 miliar digunakan untuk infrastruktur sosial dan pariwisata.
“Maka dari itu, saya titip monitoring oleh Kepala Bappeda dan Sekda, agar pinjaman daerah pemulihan ekonomi ini bermanfaat untuk warga Jabar yang terjun langsung dalam proyek infrastruktur pengerjaan di lapangan,” tambahnya.