KabarUang.com, Jakarta – Bagi warga Inggris yang melanggar isolasi mandiri akan mendapatkan denda hingga 10.000 poundsterling atau sekitar Rp 191.620.000.
Ilustrasi via Nusantara Palestina Center
Kebijakan denda ini mewajibkan semua warga untuk melakukan isolasi mandiri jika mereka dinyatakan positif Covid-19 atau masuk ke dalam daftar kontak dekat. Kabarnya peraturan ini mulai berlaku pada 28 September 2020 mendatang.
Besaran dendanya dimulai dari 1.000 poundsterling hingga 10.000 poundsterling untuk pelanggaran berulan. Sementara, untuk saat ini, saran itu hanya berlaku sebagai pedoman. Untuk itu, bagi warga Inggris, diharapkan untuk mengikuti peraturan yang berlaku.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa cara terbaik untuk melawan virus adalah dengan mendorong semua orang mengikuti aturan.
“Jadi tidak ada yang meremehkan betapa pentingnya ini, peraturan baru akan berarti Anda secara hukum wajib melakukannya jika Anda memiliki virus atau diminta untuk melakukannya jika Anda memiliki virus atau diminta untuk melakukan (program) Tes dan Pelacakan oleh NHS. Orang yang memilih untuk mengabaikan aturan akan menghadapi denda yang signifikan,” ungkapnya.
Johnson juga mengatakan bahwa pihaknya perlu melakukan semua upaya yang bisa dijalankan untuk mengendalikan penyebaran virus ini. Hal ini dilakukan guna mencegah orang yang paling rentan terinfeksi dan untuk melindungi NHS juga menyelamatkan nyawa.
Kebijakan baru untuk warga Inggris
Pemerintah Inggris pun menetapkan kebijakan pembayaran tunjangan 500 poundsterling sebanyak satu kali untuk mereka yang penghaslannya rendah. Selain itu juga hukuman bagi pengusaha yang menghukum pekerjanya yang diharuskan pemerintah mengisolasi diri.
Kebijakan baru ini baru ditetapkan setelah adanya kenaikan jumlah kasus tercatat sebanyak 4.422 kasus dan jumlah kematiannya sebanyak 27 jiwa. Sementara data pada Jumat (18/9) Inggris mencatat bahwa adanya tingkatan kasus Covid-19. Hal ini terlihat karena adanya lonjakan penerimaan pasien di rumah sakit meningkat dan tingkat infeksi melonjak di sleuruh bagian uata Inggris dan London.
Data dari Universitas dar Kedokteran John Hopkins, Inggris melaporkan bahwa Inggris berada di urutan kelima terbesar akibat Covid-19. Menteri Kesehatan (Menkes) Inggris, Matt Hancock mengatakan bahwa penerimaan kasus baru per hari di rumah sakit mencapai 6.000 kasus dalam semingggu. Biasanya hanya 3,200 kasus per hari.