KabarUang.com, Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Bali manfaatkan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) untuk menambah debitur UMKM. Hingga kini, perseroan sudah menyalurkan kredit untuk 1.625 nasabah dengan nilai Rp 327,23 miliar.
Ilustrasi via Nusa Bali
Direktur Kredit BPD Bali Made Lestara Widiatmika mengatakan bahwa pemerintah sudah menempatkan dana kepada BPD Bali senilai Rp 700 miliar. Perseroan menggunakan dana ini untuk menyalurkan kredit dengan total nilai Rp 1,4 triliun.
Pemanfaatan dana PEN oleh PT BPD Bali
Di mana penyaluran kredit difokuskan untuk UMKM dan sektor produktif lainnya melalui berbagai produk kredit perseroan termasuk KUR. Pihaknya menyasar penyaluran KUR ini untuk debitur baru maupun debitur existing yang membutuhkan tambahan modal kerja.
“Dengan adanya dana PEN, dengan sendirinya akan menambah debitur baru di BPD Bali,” ungkapnya dilansir bisnis.com, Senin (31/8).
Made juga mengatakan bahwa perseroan saat ini sudah merealisasikan penyaluran penempatan uang negara sebesar Rp 327,23 miliar untuk 1.625 akun rekening. Besaran dana realisasi penempatan uang negara untuk UMKM senilai Rp 155,43 miliar.
“Realisasi penyaluran PUN, tiga besar ada sektor pertanian, perdagangan, dan bukan lapangan usaha-rumah tangga,” lanjutnya.
BPD Bali mencatatkan kredit secara indistri tumbuh sebesar 1,53 persen secara tahunan pada Juli 2020.
Sementara, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Bali I Nyoman Sudharma mengatakan bahwa pertumbuhan kredit di Bali ini terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya yakni bersumber dari segmen konsumer, UMKM Non KUR dan KUR.
“Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan Bali, kami telah mendapatkan penempatan uang negara yang akan kami salurkan untuk hal tersebut,” ungkapnya.
Pihaknya mengatakan bahwa pertumbuhan kredit masih akan terus berlanjut bulan ini. Dia menyampaikan ahwa ada beberapa kebutuhan masyarakat yang dipenuhi melalui kredit konsumer dan pengadaan barang atau jasa. Dirinya berharap perseroan bisa mencatatkan pertumbuhan kredit minimal 3 persen secara yoy.
Dengan begitu, BDP Bali diproyeksikan bisa mencapai kredit dengan nilai Rp 18,96 triliun jika dibandingkan dengan kredit posisi Desember tahun lalu dengan nilai Rp 18,41 triliun.
“Semoga kami bisa minimal sesuai dengan RBB,” lanjutnya.