KabarUang.com, Jakarta – Bio Farma, salah satu produsen obat Indonesia mengatakan bahwa dibutuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk menciptakan vaksin Covid-19. Untuk itu, pihaknya berkolaborasi dengan UNPAD untuk membuat vaksin.
Ilustrasi via Unpad
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Direktur Operasi PT Bio Farma M. Rahman Roestan saat dirinya menyampaikan orasi ilmiah di acaea Dies Natalis. Dirinya menekankan pentingnya dalam menciptakan inovasi melalui kolaborasi dengan pihak lain. Inovasi ini dibutuhkan demi mengatasi keresahan yang terjadi.
“Saat inilah kita dituntut untuk melakukan kerja luar biasa. Extraordinary effort. Melakukan terobosan, melakukan inovasi di era pademi, bukan setelah pandemi. Bukan lagi berpikir out of the box, tetapi sudah think like there is no box,” ungkap Rahman Roestan, Jumat (11/9), Universitas Padjajaran, dilansir kontan.co.id.
Menurut alumnus Unpad ini penanganan pandemi yang paling efektif adalah dengan pencegaha. Saat ini vaksin Covid-19 masih dalam tahap uji klinis. Untuk itu, saat ini masih tetap diperlukan pembatasan jarak, menggunakan masker, dan juga menjaga higenitas.
Kolaborasi antara Bio Farma dan Unpad
Industri farmasi akan fokus pada proses pencegahan bukan pengobatan. Hal ini seiring meningkatnya kesadaran akan kualitas hidup di saat belum tersedianya obat untuk menyembuhkan Covid-19. Rahman pun mengatakan bahwa daya saing industri farmasi saat ini bukan tentang tinggi dan rendahnya biasa. Namun, lebih kepada kecepatan dalam proses produksinya hingga sampai ke pasar. Hal ini karena di saat pandemi, diperlukan kecepatan ketersediaan peralatan diagnosis, obat dan vaksin.
“Kecepatan kemandirian ini dapat terwujud jika kita meningkatkan kolaborasi, baik melalui joint research, join collaboration, tau transfer teknologi dan partnership,” lanjutnya.
Setelah itu, muncul inovasi yang dilakukan oleh Bio Farma dengan bekerja sama dengan UNPAD. Diantaranya yakni dengan Kit PCR Test Diagnostic, tetapi plasma konvalesen Covid-19 dan fasilitas Mobile Lab BSL-3 di Unpad.
Pihak Unpad pun terus melakukan inovasi seperti pengembangan alat rapid test Copad dan SPR, Aplikasi Mawas Diri (Amari) Covid-19, Vent-I, obat kimia dan inovasi lainnya.
“Saat pandemi melanda, Indonesia dipaksa untuk melakukan inovasi untuk menciptakan kemandirian,” ungkap Rahman.