
KabarUang.com , Jakarta – Kementerian Pertanian menyebut sejumlah negara eksportir beras dan gandum menahan pasokan mereka di tengah pandemi virus corona (covid-19). Hal itu dimaksudkan untuk menjaga ketahanan pangan di negara masing-masing.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementan Dedi Nursyamsi. Dedi menuturkan sejumlah negara eksportir pangan khawatir terhadap ketidakpastian kapan pandemi covid-19 akan berakhir.
“Negara yang ekspor beras, seperti Thailand dan Myanmar, menahan berasnya tidak ekspor. Covid-19 tidak jelas. Begitu juga, dengan eksportir gandum, seperti Ukraina, China, dan AS.” ujarnya dalam diskusi virtual.
Karenanya, ia mengimbau masyarakat agar melakukan diversifikasi pangan lokal. Dengan demikian, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada pangan impor.
“Kalau kita masih gantungkan pada pangan impor itu namanya malapetaka, itu bahaya,” imbuh dia.
Adapun harga ekspor rata-rata beras Vietnam dalam 7 bulan pertama tahun ini melonjak menjadi US$487,2 per ton, level tertinggi sejak 2011.
Menurut Departemen Pengolahan dan Pengembangan Hasil Pertanian (Agrotrade), hal ini menandai peningkatan harga tahun ke tahun sebesar 12,5 persen,
Pandemi Covid-19 telah mendorong banyak negara untuk meningkatkan pembelian beras untuk memperkuat cadangan, yang menyebabkan harga lebih tinggi, katanya.
Beras pecah 5 persen di Vietnam saat ini dihargai sekitar US$480—US$490 per ton dan diperkirakan terus meningkat hingga panen berikutnya yang jatuh pada bulan depan.
Dalam 7 bulan pertama, seperti dikutip dari e.vnexpress.net, Sabtu (5/9/2020), Filipina merupakan importir utama beras Vietnam, mengambil porsi 35,3 persen dari total volume ekspor.
Beberapa pasar yang mendongkrak pembelian beras dari Vietnam adalah Senegal naik 19,8 kali lipat, Indonesia naik 3,1 kali lipat, dan China naik 84 persen.
Vietnam telah mengekspor 4,5 juta ton beras senilai US$$2,2 miliar dalam 8 bulan pertama 2020, naik 10,4 persen secara tahunan.
Vietnam adalah pengekspor beras terbesar ketiga di dunia setelah India dan Thailand. Tahun lalu ekspor beras Vietnam bernilai US$2,81 miliar, dengan pasar teratas adalah Filipina, Pantai Gading, China, dan Malaysia.