
KabarUang.com , Riyadh – Arab Saudi akan mencabut secara parsial pembatasan penerbangan internasional per 15 September. Ketentuan tersebut guna mengizinkan kategori luar biasa bagi warga negara dan warga yang hendak bepergian. Sebelumnya, selama enam bulan pembatasan dilakukan guna menekan penyebaran virus corona (Covid-19).
“Kerajaan akan mengakhiri semua pembatasan transportasi udara, darat dan laut untuk warga Arab Saudi setelah 1 Januari tahun depan.” Kata Kementerian Dalam Negeri Saudi, dikutip dari AFP, Senin (14/9/2020). Namun sayang tanggal pasti tak disebutkan.
Kerajaan, tulis kantor berita SPA, Minggu (13/9/2020), akan menghapus semua pembatasan perjalanan darat, laut, dan udara bagi warga negara pada 1 Januari 2021.
Secara rinci, warga negara Teluk dan non Arab Saudi dengan izin tinggal atau visa yang valid akan diizinkan memasuki kerajaan pada 15 September. Dengan syarat mereka tidak terinfeksi Covid-19.
Diplomat, pegawai pemerintah dan militer asing juga akan diizinkan masuk tak terkecuali keluarga mereka. Orang-orang yang membutuhkan perawatan medis, seperti kanker dan penerima transplantasi organ juga diizinkan.
Pada Maret 2020, kerajaan Arab Saudi menangguhkan penerbangan internasional guna mencegah penyebaran virus corona.
Kategori luar biasa mencakup pegawai sektor militer dan umum, diplomat beserta keluarganya. Mereka yang bekerja di sektor swasta publik atau nirlaba di luar negeri, pengusaha, pasien yang membutuhkan pengobatan di luar negeri. Dan mereka yang belajar di luar negeri serta orang-orang dengan kasus kemanusiaan dan tim olahraga.
Warga negara Gulf Cooperation Council (Dewan Kerja Sama Teluk) dan warga asing dengan tempat tinggal yang sah atau visa pengunjung akan diperbolehkan memasuki kerajaan mulai 15 September. Dengan syarat membawa hasil tes bahwa mereka negatif Covid-19.
Kerajaan menerapkan langkah ketat untuk menekan penyebaran Covid-19 pada Maret, termasuk jam malam di sebagian besar kota.
Sementara itu, untuk umrah, negeri kerajaan tersebut akan memberi lagi izin namun secara bertahap. Sejak Maret, umrah ditangguhkan karena kekhawatiran virus corona menyebar ke kota-kota suci Islam.
Sebelumnya ibadah haji yang berlangsung Juli juga hanya diikuti 10.000 orang dengan melibatkan warga Arab Saudi dan ekspatriat yang memang sudah menetap di negeri itu. Padahal, tanpa corona, haji diikuti 2,5 juta orang per tahunnya.
Arab Saudi hingga kini mencatat 325.651 kasus COVID-19 dan 4.268 kematian.