KabarUang.com, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UMKM menargetkan ada 10 juta UMKM yang terhubung dengan platform digital hingga akhir tahun ini.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan bahwa saat ini UMKM yang terhubung dengan platform digital baru 8 juta. Pihaknya yakin bahwa tahun ini targetnya bisa mencapai 10 juta UMKM yang terhubung.
Ilustrasi via innews.co.id
“Kami yakin akan bisa terus tumbuh. Di akhir tahun ini kami target bisa 10 juta UMKM yang bisa terhubung ke patform digital,” ungkapnya dalam Tirakatan Virtual Nasional Solopos, Minggu (16/8) dilansir bisnis.com.
Untuk itu, pemerintah, kawula muda, dan pelaku UMKM bersinergi untuk meningkatkan keterhubungan pada platform digital. Terlebih, itulah salah satu cara agar bisnis bisa bertahan di masa pandemi ini. Selain itu juga, pemerintah banyak melakukan program sosialisasi dengan banyak penyedia market place agar menarik UMKM sebanyak mungkin.
UMKM harus menyesuaikan diri di masa pandemi
Menteri Teten juga menambahkan soal pentingnya peran kawula muda. Di mana merekalah yang bisa menciptakan platform-platform yang sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM. Tak lupa, pelaku UMKM pun harus melakukan peningkatan kapabilitas, di mana mereka belajar untuk mencoba hal baru dan bahkan melakukan adaptasi bisnis di tengah pandemi ini.
“Ada warung kopi yang berubah menjual jus, ada perajin batik yang beralih ke produk baju rumahan, ini pun meningkatkan potensi pelaku UMKM untuk dapat bertahan dalam masa pandemi,” jelasnya.
Di samping itu, dirinya menyadari bahwa UMKM sangat butuh dana bantuan dari pemerintah karena tidak mudah untuk menyesuaikan keuangannya ketika menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi ini. “Usaha besar, mempunyai tabungan besar dan bisa memilih menunda investasi sampai ekonomi membaik, UMKM tidak bisa tunda investasi, dapur harus terus mengepul yang penting bisa hidupi keluarga anak isteri,” lanjutnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa UMKM adalah salah satu yang terpukul dengan adanya pandemi ini. Hal ini tentunya berbeda dengan masa krisis yang pernah terjadi.
“Memang tahun ini beda dengan krisis 1998 sebelumnya dan bahkan belum pernah ada krisis menghantam kesehatan dan ekonomi. Pada tahun 1998 UMKM memang tampil menjadi penyelamat, saat ini justru UMKM yang terpukul,” paparnya.