KabarUang.com, JAKARTA – Rasio permodalan atau risk based capital atau yang disingkat dengan singkatan RBC, industri asuransi tercatat kembali meningkat pada bulan Juni 2020. Angka rasio modal industri asuransi jiwa dan umum sempat menurun dikarenakan dampak pandemi virus corona.
Berdasarkan data dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan per bulan Juni 2020, industri asuransi jiwa mencatatkan RBC 688 persen atau naik dari posisinya pada bulan Mei 2020 yang sebesar 651 persen. Ada pula, pada bulan yang sama RBC industri asuransi umum tercatat yakni sebesar 319 persen, naik dari catatan Mei 2020 yaitu sebesar 313 persen.
Dalam konferensi pers Perkembangan Kebijakan dan Kondisi Terkini Sektor Jasa Keuangan pada Selasa (4/8/2020), Wimboh Santoso selaku Ketua Dewan Komisioner OJK menjabarkan bahwa risk based capital (RBC) Industri Asuransi yang mengalami kenaikan pada penghujung semester pertama tahun ini. Kenaikan ini juga terjadi seiring aktivitas perekonomian yang berangsur berjalan kembali.
Wimboh juga menjelaskan kembali bahwa RBC industri asuransi berada di atas batas minimal yaitu 120 persen. Hal itu juga ternyata sudah sejalan dengan kondisi sektor jasa keuangan lainnya.
“Rasio solvabilitas sektor jasa keuangan juga masih cukup solid. CAR perbankan, gearing ratio perusahaan pembiayaan, dan RBC asuransi terjaga di atas treshold,” ujar Wimboh Santoso selaku Ketua Dewan Komisioner OJK
Menurut pendapatnya, pelaku industri dan otoritas terus berupaya untuk menjaga stabilitas bisnis asuransi yang bisa saja berkaitan dengan proteksi masyarakat. Hal tersebut juga dilakukan salah satunya melalui berbagai relaksasi, seperti adanya izin penjualan unit-linked secara daring.
Berdasarkan Statistik Asuransi OJK, per bulan Juni 2020 industri asuransi mencatatkan total premi Rp243,16 triliun. Pada penghujung semester pertama pun juga mengklaim yang dibayarkan industri mencapai sekitar Rp172,57 triliun.
Pada bulan Juni 2020 total aset industri asuransi telah mencapai Rp1.284,86 triliun. Dari jumlah tersebut, yakni sekitar Rp1.093,07 triliun di antaranya merupakan bagian aset investasi.