KabarUang.com, Jakarta – Neraca perdagangan Indonesia di bulan Juli 2020 mengalami surplus. Namun, ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana memprediksi bahwa surplus bulan Juli hanya US$544 juta atau lebih kecil dibanding dengan bulan Juni 2020. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), suplus neraca dagang pada Juni 2020 ini mencapai US$ 1,27 miliar.
Ilustrasi via Hariansinggalang
Menurut Wisnu, faktor yang mendorong terjadinya surplus pada Juli lalu sama dengan Juni. “Pada dasarnya, faktor pendorong perdagangan pada bulan Juli 2020 masih mirip dengan bulan Juni 2020. Komoditas seperti emas dan produk hortikultura tetap berpotensi membukukan kinerja positif,” ungkap Wisnu dilansir kontan.co.id, Kamis (13/8).
Namun, Wisnu memprediksi, baik ekspor maupun impor akan sama-sama tumbuh negatif pada Juli 2019. Di mana dia memprediksi minus 17,1% secara year on year (yoy), dan impor turun 21,02% yoy.
“Namun, diharapkan prospek dua bulan ke depan bisa membaik seiring dengan kenaikan signifikan pada harga crude palm oil (CPO),” tambahnya.
Prediksi neraca perdagangan 2020
Di sisi lain, Ekonom IKS memprediksi bahwa neraca Juli 2020 surplus US$1,1 miliar. Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas kebangsaan RI Eric Sugandi mengatakan bahwa surplus itu disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih besar bila dibandingkan dengan nilai impor yang terjadi pada bulan lalu.
“Ekspor sekitar US$ 12,9 miliar, impor US$ 11,8 miliar,” ungkapnya.
Erick memprediksi bahwa eksor pada Juli 2020 itu akan meningkat sebesar US$7,0%mom. Peningkatan ekspor ini terjadi akibat peningkatan permintaan dari negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia, seperti China, Uni Eropa dan juga ASEAN.
Peningkatan ekspor ini juga didorong oleh harga-harga komoditas yang meningkat. Jika dibandingkan dengan kinerja ekspor dan mpor pada Juli 2019, ekspor maupun impor masih mengalami penurunan. Erick memprediksi bahwa ekspor turun sebesar 16,8% yoy dan impor akan tercatat turun sebanyak 241% yoy.
Sementara, menurut BPS, terjadinya surplus ini mengindikasi bahwa perekonomian Indonesia sudah mulai menggeliat. Nilai ekspor pada Juni 2020 lalu naik sebesar 15,09% atau setara dengan 12,03 miliar. Jika dibandingkan dengan Juni 2019 lalu nilai ekspor Juni 2020 juga mengalami peningkatan 2,28% yoy. Peningkatan nilai bulanan ini terjadi karena naiknya nilai ekspor minyak dan gas (migas) maupun non migas.