
KabarUang.com , Jakarta – Pemerintah mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bergabung dengan ekosistem digital untuk menjangkau konsumen saat pademi corona. Mitra penjual di platform e-commerce Bukalapak dan Tokopedia pun bertambah hingga 3,5 juta sejak awal tahun ini.
“Dalam tujuh bulan pertama di tahun ini, kami mencatat total pelapak dan mitra Bukalapak naik hingga lebih dari 3juta.” Kata Presiden Bukalapak Teddy Oetomo.
Saat ini, Bukalapak memiliki enam juta pelapak dan lima juta Mitra, baik agen maupun warung. Berdasarkan catatan, Bukalapak mempunyai sekitar lima juta pelapak. Serta 2,5 juta mitra per akhir tahun lalu.
Itu artinya, jumlah pelapak bertambah satu juta sejak awal tahun lalu. Sedangkan mitra warung dan agen meningkat sekitar 2,5 juta. Maka, sekitar 3,5 juta UMKM baru bergabung di platform Bukalapak.
Teddy mengatakan, perusahaan terus berupaya mendukung para pelaku UMKM untuk menghadapi pademi virus corona. Dukungan itu di antranya dengan memberika uang (cashback). Pemberian uang tersebut diberikan atas pembayaran biaya layanan Super Seller, bebas biaya kampanye, gratis ongkir untuk pelapak, dan lainnya.
Jumlah mitra Tokopedia juga melonjak imbas pademi Covid-19. Berdasarkan catatan, jumlah mitra penjual di Tokopedia mencapai 6,4 juta pada awal Oktober 2019 lalu.
Saat ini, Tokopedia memiliki 8,6 juta lebih mitra penjual. Itu artinya, jumlah mitra pedagang bertambah 2,2 juta dalam Sembilan bulan.
“Jumlahnya meningkat satu juta dibandingkan Maret atau awal pademi, yang sebanyak 7,6 juta mitra penjual,” kata External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya.
Ekhel mengatakan, hamper dari 100% dari mitra penjual Tokopedia merupakan UMKM, Lalu, 94% di antaranya UMKM berskala ultra mikro.
Selain itu, Blibli mencatatkan peningkatan jumlah mitra penjual. Vice President (VP) Galeri Indonesia Blibli Andreas A Pramaditya mengatakan, ada 27 ribu pelaku UMKM yang bergabung di kategori Galeri Indonesia.
Mereka menawarkan lebih dari 350 ribu produk. Kategori Galeri Indonesia tersebut memang khusus disediakan untuk produk UMKM.
“Secara total, mitra penjual mengalami peningkatan (penjualan) 90% pada awal pandemic, bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.” Ujar Andreas.
Peningkatan jumlah UMKM yang berjualan di platform e-commerce itu sejalan dengan upaya pemerintah. Setidaknya, 10 juta UMKM ditargetkan masuk ke ekosistem digital hingga akhir tahun ini.
Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UKM ada 1.415.602 UMKM bergabung ke platform digital seperti e-commerce,Gojek, Grab, dan lainnya per akhir Juli. Alhasil, sekitar 9,4 juta UMKM di Indonesia sudah berjualan online.