KabarUang.com, Jakarta – Memasuki dunia 5G membuat semua industri berubah dan harus siap menghadapi tantangan, termasuk dunia perbankan. Di mana harus siap menghadapi dua tantangan terbesar yakni Fintech dan Neobank atau The Challenger Bank.
Ilustrasi via JPNN.co.id
Jelasnya, fintech adalah jasa keuangan yang digabungkan dengan teknologi. Sementara Neobank adalah bank yang beroperasi secara digital tanpa kehadiran kantor cabang. Seperti yang sudah diterapkan di negara lain, kehadiran keduanya membawa banyak perubahan terhadap industri perbankan.
Untuk itu, Chairman & Founder TEZ Capital Group, Arwin Rasyid mengatakan bahwa ada tiga agenda besar yang harud idlakukan agar perbankan bisa bertahan di tengah pandemi.
Strategi yang harus dilakukan perbankan dalam menghadapi 5G
Pertama yakni Bank harus bersiap menyambut datangnya era 5G dan mengadaptasi berbagai teknologi digital yang relevan guna meningkatkan layanan perbankan. Selanjutnya, kedua yakni melakukan transfrmasi digital berdasarkan empat pilar budaya yakni inovasi, Customer and User Experience (CX & UX), Cross-Selling yang efektif serta SDM yang terlatih baik. Terakhir, ketiga yakni perbankan harus mengantisipasi bisnis ke depan. Di mana bukan hanya pertumbuhan aset yang dikedepannya, namun juga pengembangan konten, di mana perbankan harus menyesuaikan dengan Fintech dan Neobank yang terbukti berhasil meraih kepercayaan rakyat.
Dirinya juga mengatakan bahwa bank seharusnya menyadari bahwa saat ini nasabah berada di dalam situasi kehidupan yang sulit. Untuk itu, mereka akan mencari alternatif yang nyaman, praktis, cepat, dan aman dalma aktivitas perbankan mereka.
“Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, di mana digital services semakin menarik dibanding convesntional services. Saatnya bank menyusun langkah strategis baru sebagai agenda besar bank ke depan,” ungkap Arwin saat peluncuran karyanya yang berjudul “Digital Banking Revolution-Belajar dari Digital CIMB Niaga & Tips Bertahan di Era Fintech” Jumat (14/8).
Lebih jelasnya, buku ini ditulis oleh Mantan Direktur Utama Bank CIMB Niaga yang menuliskan tentang tantangan industri perbankan ke depan di era digital. Arwin berharap buku ini menjadi pengingat untuk pembacanya terhadap satu momentum “revolusi digital” yang mungkin hanya terjadi sekali ini.