KabarUang.com, Jakarta – Sandiaga Uno, tokoh enterpreneurship Indonedia berhrap pemerintah pusat dan daerah mereorientasi sektor ekonomi. Menurutnya, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam menjaga roda perekonomian Indonesia. Untuk itu, revitalisasi UMKM menjadi kunci dalam menghidupkan ekonomi masyarakat.
Ilustrasi via Vlix.Id
Fakta lain, berdasarkan laporan yang diterimanya, UMKM yang merupakan penyumbang terbesar, bahkan 97 persen lapangan kerja, memiliki masa sulit dengan menurunnya penjualan, kendala terkait permodalan, menurunnya pesanan, logistik tidak lancar, hingga ancaman gagal bayar yang berpotensi bermasalah pada sektor keuangan.
“Karenanya, pemerintah perlu memprioritaskan kembali fokus ekonomi, pasalnya di setiap krisis peran UMKM sangat besar untuk bangkit,” ungkap Sandi saat memberikan materi di Program Edukasi Industri Jasa Keuangan Bertema Tantangan & Solusi Industri Jasa Keuangan ditengah Virus Covis-19, serta edukasi Mengenal dan Waspada Investasi Ilegal, dilansir republikaonline.com.
Sandiaga Uno pun menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sudah membuat paket kebijakan untuk membantu UMKM dengan anggaran Rp 34,15 triliun, namun realisasinya masih rendah. Padahal, dia mengatakan pelaku UMKM juga memiliki keluarga yang harus dihidupi, ditambah adanya tekanan akibat naiknya biaya rumah tangga.
Dengan kondisi ini, Sandi menyarankan, pemerintah Indonesia harus membalikkan tren saat ini. Caranya yakni dengan memberikan insentif dan serial paket kebijakan yang cepat dan tepat sasaran. Selain itu juga, kendala yang dihadapi UMKM saat ini yakni terganggunya pada barang impor dan produk kesehatan serta pangan.
Lima gagasan Sandiaga Uno
Dirinya menegaskan bahwa ada lima gagasan aman pangan yang bisa dijalankan untuk memajukan peningkatan sektor pertanian. Food and Agriculture Organization (FAO) mengatakan bahwa akan terjadi krisi pangan secara global.
Pertama, di era pandmei ini, Indonesia berpeluang mengejar defisit dan mencegah krisis pangan. Kedua, yakni menumbuhkan ketahanan pangan mulai dari lingkup keluarga hingga bangsa.
Selanjutnya, yakni melipatgandakan kapasitas produksi pangan lokal. Keempat yaitu perkaya food mix dengan bahan baku dari Indonesia. Terakhr yakni terapkan teknologi, ciptakan green jobs untuk generasi muda. Bukan hanya itu, Sandi juga mengatakan bahwa krisis pangan ini bisa saja terjadi karena perubahan iklim.