KabarUang.com, Jakarta – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengakui bahwa pandemi menghantang banyak sektor termasuk koperasi. Namun, dirinya mengatakan bahwa koperasi juga bisa menjadi penyelamat baik bagi anggota maupun dalam kontribusi terhadap ekonomi nasional.
Ilustrasi via Cermati.com
Hal ini karena semangat gotong royong yang ditanamkan oleh koperasi dalam menanggung beban ekonomi yang diakibatkan dampak Covid-19.
“Koperasi tidak hanya bermanfaat di kondisi normal, tapi di tengah krisis, sudah menjadi penyelamat bagi anggota dan ekonomi nasional. Gotong royong, tenggang rasa, senasib sepenanggungan. Ini perlu diingatkan, karena pemerintah tidak bisa sendiri dalam menghadapi kondisi ini,” ungkap Teten saat memperingati Hari Koperasi Nasional, Minggu (12/7).
Koperasi bisa selamatkan ekonomi di tengah pandemi
Meskipun dampak pandemi begitu besar, namun adanya koperasi membuat dampak pandemi tidak harus ditanggung sendiri. Contohnya yakni para pelaku usaha di koperasi susu Bogor, Jawa Barat yang kehilangan produksi susu bulanan dari 12 ton per bulan menjadi 8 ton per bulan. Meski mengalami penurunan, rasanya tidak begitu berat, karena ditanggung bersama.
“Tapi karena berkoperasi, penurunan ini tidak terasa, karena risiko penurunan produksi dipegang bersama oleh seluruh anggota. Anggota koperasi tidak menunjukkan patah semangat, mereka merasa karena koperasi bisa menghadapi keadaan ini,” paparnya.
Pihaknya beserta jajarannya akan terus mendorong penyaluran pembiayaan dan memberikan relaksasi kepada koperasi. Melalui Pengelola Dana Bergulir (LPDB) para pelaku usaha ini bisa mendapatkan keringanan pembayaran cicilan dan mendapatkan cicilan baru jika memang membutuhkan.
“Kami juga ingin menguatkan LPDB diharapkan bisa menjadi lembaga penyalur dana ke UMKM dengan skema yang murah dan dapat menguatkan UMKM,” lanjutnya.
Dirinya berharap di tengah pandemi ini kegiatan di seluruh sektor bisa berjalan lancar sehingga kegiatan ekonomi bisa berjalan.
“Di tengah pandemi Covid-19 kita harap bisa reaktivasi kegiatan kantor, kegiatan usaha, industri dan pariwisata, supaya kita segera kembali pulih ekonominya, karena situasi ini tidak mudah. Presiden memberikan arahan kepada kami agar kita keluar dari zona nyaman, makanya kita perlu cari terobosan dan cara yang lebih tepat untuk menghadapi krisis panjang yang dialami dunia, bukan hanya Indonesia,” jelasnya.