KabarUang.com, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) sudah menyiapkan strategi untuk menjaga kelancaran penyalran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran dan tidak terjadi penyelewengan.
“Perseroan telah memiliki sejumlah strategi,” ungkap Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana saat kunjungan kerja ke PT Pupuk Kujang, di Karawang, Kamis (9/7) dilansir antaranews.com.
Dia mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen akan menjaga kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani sesuai dengan prinsip 6T. Tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, teat tempat, tempat waktu serta tempat mutu.
Selain itu juga, strategi lainnya untuk mencegah adanya penyelewengan yakni memberikan tanda khusu untuk pupuk bersubsidi dengan warna khusus, bag code hingga penyaluran hanya kepada petani yang terdaftar dalam elektronik Rencana Definiif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Ini hal yang dilakukan untuk menghindari penyelewengan
“Penerapan sistem e-RDKK diyakini dapat meminimalkan penyelewengan, sehingga penyaluran pupuk bersubsisi semakin tepat sasaran. Melalui sistem ini juga diyakini bisa mencegah terjadinya duplikasi data penerima subsidi,” lanjutnya.
Ilustrasi via Twitter
Pihaknya mengatakan bahwa penyaluran bersubsidi dilakukan secara tertutup. Hal ini sesuai dengan alokasi dan hanya kepada petani yang terdaftar dalam sistem e-RDKK yang dikelola oleh Kementerian Pertanian. “Pupuk bersubsidi juga memiliki cri pada kemasan karungnya. Terdapat tampilan logo Pupuk Indonesia di bagian depan karung dan bertuliskan ‘Pupuk Bersubsisi Pemerintah’. Pada kemasan tercantum juga nomor call center, logo SNI, nomor izin edar pada bagian depan karung dan memiliki Bag Code dari produsennya,” jelas Wijaya.
Bahkan, pengawasan oleh Pupuk Indonesia Grup juga didukung dengan sistem monitoring dan penebusan berbasiskan teknologi informasi digital yakni SIAGA dan Webcommerce (WCM). SIAGA ini merupakan aplikasi berbasis web; dimana bisa mengontrol transaksi oleh kios dan juga informasi stok pupuk bersubsidi. Ini bisa diakses secara realtime dan akurat. Sementara WCM sendiri bisa mengontrol penebusan oleh distributor sesuai dengan alokasi.
“Dalam hal penjualan, Pupuk Indonesia Grup selalu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan subsidi. Sehingga penjualan komersil, baik dalam negeri atau ekspor hanya dilakukan setelah kebutuhan subsidi telah terpenuhi,” tambahnya.