KabarUang.com, Jakarta – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian pertanian (Kementan) Fadjry Djufry mengatakan bahwa produknya tidak pernah diklaim sebagai antivirus Corna. Pasalnya, produk ecalyptus ini belum douji sebagai antivirus pada sampel asli Covid-19.
Ilustrasi via MediaIndonesia
“Saya tidak mengklaim Covid-19 karena kita tidak menguji pada Covid-19, kita hanya menguji kepada corona model. Karen akita punya alpha corona, beta corona, deltha corona. Tapi Covid-19 atau SARS Covid-19 ini adalah bagian dari beta corona,” papar Fadjry dalam konferensi pers virtual, Senin (6/7).
Dirinya mengatakan bahwa melalui penelitian Balitbangtan yang sudah dilakukan sejak Maret lalu ini, produk kalung antivirus ini sebatas berpotensi bisa membunuh virus Covid-19. “Makanya itu klaim produk kita ini memang sebtas apa yang menjadi izin dari BPOM. Tapi ini secara lab potensi untuk ‘membunuh’ virus Corona, termasuk H5N1 dan influenza,” jelas Fadjry.
Terkait produk ini, dirinya juga mengatakan bahwa produk ini hanya bisa dikategorikan sebagai aksesoris kesehatan. “Kalung ini nano enkapsulasi. Jadi kalung ini memang berbeda dengan kalung yang biasa. Ini masih perdebatan, terserah. Tetapi secara isinya ini sama dengan minyak roll on. Jadi isi kalung aromaterapy ecalyptus ini sama dengan roll on, sama dengan inhaler. Seperti itu. Karena ini (kalung) kan aksesoris kesehatan. Jadi bisa kita hirup dan ini bisa ‘membunuh’ virus Corona yang ada di sekitar kita,” paparnya.
Kalung ecalyptus diklaim bisa membunuh virus Covid-19
Sementara, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian, Indi Dharmayanti meluruskan soal konroversi yang terjadi tentang kalung antivirus ini. Dirinya mengatakan bahwa riset yang dilakukan untuk produk ini masih terus berlangsung.
“Sebenarnya bukan obat untuk Corona, karena riset masih terus berlajalan. Tapi ini adalah ekstrak dengan metode destilasi untuk bisa membunuh virus yang kita gunakan di laboratorium. Toh sesudah kita lakukan screening ternyata ecalyptus ini memiliki kemampuan membunuh virus influenza bahkan corona,” jelasnya.
Menteri Pertanian Syahrul Limpo un menyampaikan bahwa produk ini bisa membunuh virus Corona. “Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42 persen dari Coroa. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80 persen,” ungkap Mentan.