KabarUang.com, Jakarta – Transaksi uang elektronik tumbuh sebesar 64,48% year on year (yoy). Data ini tercatat oleh Bank Indonesia (BI) bahwa selama pandemi Covid-19 transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan pesat.

“Transaksi uang elektronik pada April 2020 tetap tumbuh tinggi, mencapai 64,48% yoy dan volume transaksi digital banking pada April 2020 tumbuh 37,35% yoy,”ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dilansir video conference, Kamis (18/6).
Perry mengatakan bahwa perkembangan ini mengindikasikan menguatnya kebutuhan transaksi digital selama diberlakukannya PSBB. Hal ini karena masyarakat lebih sering beraktivitas dirumah dan mengurangi berinteraksi sosial. Itulah alasan mengapa saat ini rata-rata masyarakat menggunakan transaksi digital.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus meningkatkan efektivitas kebijakan sistem pembayaran di era kenormalan baru, khususnya untuk mendorong aktivitas ekonomi digital melalui perluasan implementasi QRIS di berbagai sektor,”lanjutnya.
Namun, kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai tetap terjaga. Jumlah uang kartal yang diedarkan pada Mei 2020 ini mencapai Rp 798,6 triliun, hasil ini bisa dikatakan tumbuh negatif sebesar 6,06 persen yoy.
Pada bulan Maret lalu kegiatan ekonomi melemah bersamaan dengan menurunnya permintaan uang baik akibat kegiatan ekonomi pada masa pandemi maupun dampak penundaan cuti bersama Idul Fitri.
“Sejalan dengan kegiatan ekonomi yang menurun, transaksi non tunai menggunakan ATM. Kartu Debit, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik pada April 2020 jug amneurun ari -4,72 persen pada Maret 2020 menjadi -18,96 persen (yoy),”jelasnya.
Tren uang digital tumbuh di masa pandemi
Di sisi lain, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kemenko Bidang Perekonomian Gede Edy Prasetya mengatakan bahwa 85 persen pengguna e-money ini memiliki akun bank. Ini juga yang membantu inklusi keuangan nasional sehingga memudahkan dalam melihat transaksi perbankan.
“Ini akan memudahkan dalam melihat transaksi perbankan untuk terus berkembang,”ungkap Gede dalam Webinar.
Selain itu pula, dia mengatakan bahwa penggunaan uang digital memiliki banyak manfaatnya ketika melakukan transaksi digital misalnya menghemat waktu. Lebih lanjut lagi, Gede mengatakan bahwa saat ini dominasi penggunaan uang elektronik diduduki oleh anak muda. Bahkan mereka bisa menghasilkan uang memalui ponsel pintar.
“Anak muda ini akan mengisi inklusi keuangan sehingga mereka melakukan investasi dan sampai ke tujuan yang bisa memanfaatkan ini dengan baik,”paparnya.