KabarUang.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Sayhrul Limpo berkunjung ke kawasan Sayur Organik Merbabu (SOM) Kopeng, Kecamatan Gatasan, Kabupaten Semarang, Sabtu (27/6). Dia yang datang bersama anggota Komisi IV DPR RI itu panen sayur organik.
Ilustrasi via Infopublik
Kedatangannya itu bertujuan untuk mendorong usaha budi daya sayur yang dikelola oleh petani milenial. Dia menginginkan bisnis sayur organik itu maju, mandiri dan modern dan produksinya dapat memenuhi permintaan di masa New Normal yang kian melejit.
Di hadapan anggota DPR yang hadir; Denty Eka Widi Pratiwi, Bupati Semarang-Mundjirin ES, Danrem 073/Makutarama Kolonel Arm Moch Erwansjah, Kajati Jawa Tengah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah-Suryo Banendro, Kapolres Semarang AKBP-Gatot Hendro Hartono, Dandim 0733/BS Semarang-Kolonek Inf Yudhi Diliyanto dan jajaran Eselon I Kementan, dirinya mengatakan bahwa sektor pertanian di era ini harus diperkuat.
Sektor petanian bisa jadi penyokong perekonomian nasional
Hal ini karena sektor pertanian bisa menjadi penyokong itama perekonomian nasional. Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa semua pihak di sektor pertanian harus semangat menyediakan pangan secara maju, mandiri dan modern. Bahkan dirinya menekankan, jika perlu hingga bisa ekspor di era New Normal ini. Menurutnya, alasan lain sektor pertanian bisa menjadi solusi karena sektor pertanian tidak mengenal krisis selama bisa diolah secara optimal.
“Kita harus jamin tidak boleh ada rakyat teriak kelaparan. Pertanian harus akseleratif bertumbuh lebih baik dari apa yang ada. Apa yang dilakukan petani milenial yaitu Sofyan bersama teman-teman di SOM ini sudah menjawab tantangan,”ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa penghasilannya bisa melebihi gaji Bupati jika sektor sayur organik ini digeluti. “Ini cuma 10 hektare kurang lebih hasilnya Rp 300 juta per bulan, dikerjakan kurang lebih 25 orang, sehingga penghasilannya kurang lebih Rp 10 juta per orang per bulan. Maaf, gajinya Pak Bupati kalah,”tambahnya.
Menteri Syahrul bertekad ingin mengembangkan model budi daya SOM ini ke daerah-daerah yang lain. Pihaknya memberikan dukungan yang nyata berupa benih, pupuk, serta alat mesin. Bukan hanya itu, dia juga memberikan asuransi dan dana KUR.
“Kita minta pemerintah daerah dan petani muda juga mengoptimalkan dana KUR. Kami terus bantu fasilitasi agar pertanian makin kuat,”jelasnya.