KabarUang.com, Jakarta – Pandemi Covid-19 ini sangat berdampak terhadap perusahaan dan karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga perlu adanya lapangan kerja baru di era New Normal.

Hal itu dikemukakan langsung oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus pengusaha sukses, Sandiaga Uno dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (01/06). Menurutnya, berdasarkan penelitian sebanyak 40 persen pekerja yang sudah di PHK tidak mendapatkan pekerjaannya kembali. Untuk itu, Sandiaga Uno mengatakan bahwa harus ada lapangan pekrjaan baru pasca pandemi ini.
“Hal inilah yang harus kita hadapi dalam situasi normal baru nantinya. Saya rasa dengan pulihnya permintaan kembali secara perlahan dan toko-toko kembali dibuka, anda akan melihat pekerjaan baru yang akan muncul dan perusahaan yang cepat beradaptasi berpotensi menjadi pemenang,”ungkapnya.
Sementara, berdasarkan catatan pemerintah, jumlah PHK yang terhitung ada sebanyak 1,2 juta orang dari sejumlah perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19. Kondisi ini merupakan kondisi sulit dimana perusahaan besar maupun kecil dan menengah (UMKM) mengalami penurunan keuangan dan pendapatan akibat PSBB.
Masa New Normal butuh peluang kerja baru bagi karyawan PHK
“Mereka (perusahaan dan UMKM) menghadapi penurunan besar keuangan dan pendapatan karena pembatasan ini. Dalam dua bulan terakhir, mereka terus berjuang mencari pemasukan untuk tetap membayar upah pekerjanya,”jelas Sandiaga.
Sandiaga Uno berpikir bahwa Indonesia masih belum memiliki sistem rancangan perlindungan upah seperti yang sudah diterapkan di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
“Karena itu perusahaan terus berusaha keras untuk tetap bisa membayar upah dan juga untuk tetap menjalankan usaha mereka walaupun toko atau tempat usaha mereka tutup,”paparnya.
Dia melanjutkan, bahwa contohnya adalah Jerman yang dia anggap negara paling baik dalam menyelamatkan ekonominya saat pandemi. Selain pemerintahannya yang sangat tegas dalam menerapkan protokol kesehatan, mereka juga memiliki program ekonomi yang baik ditengah pandemi ini.
“Masyarakat Jerman mendapat bantuan tunai dan juga keringanan pajak. Jerman telah menyiapkan dana stabilitas sebesar 600 miliar euro, bantuan UMKM sebesar 165 miliar euro, bahkan beberapa bank atas kebijakan pemerintah memberikan modal kerja sampai 1 miliar euro,”imbuhnya.
Dia berharap ketika pandemi ini berakhir dan saat penerapan New Normal, para pegusaha butuh likuiditas tambahan modal agar bisa membangun kembali bisnisnya.
“Jika mereka sudah buka kembali (usahanya), saya berharap pemerintah akan memberikan bantuan pinjaman untuk pemulihan ekonomi rakyat,”tutupnya.