KabarUang.com, Jakarta – Pemulihan industri penerbangan diperkirakan bergantung pada menurunnya angka penyebaran Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association Denon B Prawiraatmadja.

Dirinya menyebutkan bahwa saat ini masyarakat sudah sadar akan bagaimana cara mengatasi penularan Covid-19. Untuk itu, masyarakat cenderung berdiam diri dirumah dan tidak melakukan perjalanan. Maskapai pun diharuskan serius menerapkan jaga jarak fisik dalam operasionalnya.
“Kalau tiap hari naik, saya pikir kampanye apapun yang kita bikin supaya orang bisa traveling masih sulit,”ungkap Denon saat diskusi virtual, dilansir Republikaonline.com, Selasa (9/6).
Sektor penerbangan pulih sejalan dengan menurunnya kasus Covid-19
Dirinya juga mengatakan, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan pihak lainnya yang berusaha menekan penurunan Covid-19 punya andil yang cukup besar dalam mempengaruhi masyarakat. Ini menandakan cepat atau lambatnya pemulihan industri penerbangan sangat bergantung pada menurunnya angka penyebaran Covid-19.
Denon juga berpendapat bahwa sat ini budaya masyarakat dalam memilih maskapai mengalami perubahan. Dimana kebanyakan masyarakat akan lebih memilih maskapai yang bersih dan ketat dalam menajalankan protokol kesehatan. “Masyarakat akan lebih memilih maskapai yang memberi rasa aman,”jelasnya.
Untuk itu, dia melanjutkan, maskapai diharuskan serius dan benar-benar mengikuti aturan pemerintah untuk menerapkan protokol physical distancing. Menurutnya hal itu sangat berpengaruh terhadap masyarakat agar dia yakin bisa ke tempat tujuan dengan aman.
Di sisi lain, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan hal yang sama. Dimana maskapai seharusnya juga berperan aktif dalam menekan angka penurunan Covid-19 bukan malah sebaliknya. Hal ini sangat berpengaruh juga terhadap pendapatan industri penerbangan.
“Bukan malah jadi biang keroknya, khususnya di ekosistem bandara dan pesawat. Kalau ini makin lama, makin babak belur,”ungkap Irfan pada kesempatan yang sama.
Terlebih, dia mengatakan bahwa saat ini banyak analis yang menyatakan bahwa industri penerbangan akan kembali normal dalam jangka waktu dua hingga tiga tahun. Namun, bagi Irfan, maskapai Garuda harus bisa melakukan upaya pemulihan secepat mungkin.
“Tapi sepertinya tidak ada maskapai yang bisa tahan dua sampai tiga tahun begini. Nah, sekarang kita sepakat kalau sehat itu jadi panglima,”tutupnya.