KabarUang.com, Jakarta – Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai beralih ke masa New Normal. Pada masa inilah Gorontalo berhasil mengekspor sebanyak 12.400 ton jagung ke Filipina dengan nilai mencapai Rp 44,9 miliar.
Ilustrasi via Kementerian Pertanian
Kepala Karantina Pertanian Gorontalo, Indra Dewa mengatakan bahwa hal ini bisa menjadi semangat baru bagi para petani Gorontalo dan pelaku agribisnis. Hal ini dia ungkapkan pada saat menyerahkan sertifikat karantina ekspor (Phitosanitary Certificate, PC) kepada PT. Seger Agro Nusantara selaku eksportir di Pelabuhan Anggrek Gorontalo Utara.
Ekspor jagung ke Gorontalo jadi semangat baru bagi petani dalam menyemarakan Gratieks
“Ini menjadi energi penyemangat bagi petani dan juga pelaku agribisnis di Gorontalo sekaligus realisasi kebijakan strategi Kementerian pertanian dalam target Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau Gratieks,”ungkapnya dilansir detikfinance.com.
Dia mengatakan bahwa eksportir jagung ini adalah pelaku usaha agribisnis dengan kategori patuh. Sebelumnya, ada sekitar 6.100 ton jagung yang sudah ibernagkatkan dalam bentuk jagung pipilan. Pengiriman ini bernilai Rp 21,9 miliar.
Di sisi lain, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerja sama dan Informasi Perkarantinaan (Kapus KKIP), Junaidi, mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian menyampaikan bahwa pihaknya bertugas mengawasi dan mengendalikan keamanan serta mutu pangan dan juga pakan produk pertanian saat melakukan ekspor, impor maupun lalu lintas antar area atau domestik.
“Khusus untuk jagung yang masuk dalam 11 bahan pangan pokok, sebelum melakukan sertifikasi ekspor, telah dipastikan kebutuhan lokal terhadap jagung telah terpenuhi. Ekspor jagung telah mendapat rekomendasi ditjen teknis dan ini juga merupakan bagian dari strategi menjaga stabilitas harga disaat panen raya,”jelas Junaidi.
Sementara pihak Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie yang hadir pada acara pelepasan ekspor komoditi ini menyampaikan apresiasinya atas fasilitas Kementerian Pertanian. “Kami berharap ke depan pihaknya dapat terus bersinergi agar makin banyak ragam komoditas dan negara tujuan yang dapat menerima produk pertanian asal Gorontalo,”paparnya.
Keberhasilan ekspor ini tidak lain juga atas kerja keras para petani yang berusaha untuk memenuhi kebijakan Kementerian Pertanian Gorontalo.