
KabarUang.com, JAKARTA – Diprediksi memasuki fase kenormalan baru (new normal) akan ada potensi lonjakan pinjaman peer-to-peer lending pada perusahaan teknologi dinancial (fintech).
“Sebenarmya lonjakan pinjaman biasanya terjadi dua bulan mnejelang Lebaran karena banyak UKM yang melakukan restock dalam rangka menyambut Lebaran. Namun, dengan adanya new normal ini pasti banyak usaha-usaha UKM yang mulai kembali lagi untuk naik dan berkibar,” jelas Frecy Ferry Daswaty, VP of Marketing KoinWorks, seperti dikutip di bisnis.com Rabu (03/06/2020).
Saat ini pihaknya sedang melakukan analisa pasar untuk memitigasi resiko sebagai dampak melonjaknya angka pinjaman.
Sedangkan Fintech Akseleran pernah mengalami peningkatan NPL tepatnya pada Agustus 2019 sebagai dampak dari peningkatan penyaluran pinjaman usaha yang signifikan.
“Namun, semenjak itu, kami tingkatkan credit underwriting standard, dengan mengimplementasikan beberapa standar seperti joint account arrangement bagi penerima pinjaman. Sehingga dapat dilihat dari Desember 2019 sampai saat ini, tingkat kredit macet membaik dan cenderung stabil,” jelas Christopher Gultom, Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran.
Dianta Sebayang , Ketua Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis Universitas Negeri Jakarta juga memprediksikan pada saat protokol normal baru berjalan, fintech penyaluran pinjaman akan meningkat hingga 30 persen.