
KabarUang.com, Jakarta – Meleset dari prediksi berbagai kalangan, perekonomian Indonesia sepanjang kuartal I 2020 mengalami pertumbuhan hanya 2,97%.
Hal ini sebagai akibat anjloknya konsumsi masyarakat disaat pandemi Covid-19.
“Kita lihat konsumsi rumah tangga kuartal I 2020 merosot dari sebelumnya 5,02% menjadi 2,84%. Hal ini terjadi karena adanya pembatasan interaksi akibat pandemi Covid-19,” ungkap Masyita, Staff Khusus Menteri Keuangan bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, seperti dikutip di Katadata.co.id, Rabu (06/05).
Sepanjang kuartal I 2020, terjadi penurunan pada konsumsi pakaian dan alas kaki, serta transportasi, dimana masing-masing mencatat kontraksi -3,29% dan -1,81%.
Kontraksi juga terjadi pada konsumsi restoran dan hotel juga turun dari sebelumnya 5,64% menjadi 2,39%.
Konsumsi kebutuhan pokok berupa makanan dan minuman di luar restoran masih aman di angka 5,1%. Sedangkan komponen Kesehatan dan Pendidikan malah naik hingga 7,85%.
Pola konsumsi yang masih dapat terjaga selama Covid-19 ini adalah makanan dan minuman selain restoran, serta jasa kesehatan dimana porsinya mencapai 44%.
Seiring dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), diprediksi kontraksi akan semakin terdampak lebih dalam pada kuartal II 2020.