KabarUang.com, Jakarta – Skenario kehidupan new normal ditengah pandemi sedang disiapkan pemerintah. Salah satunya dengan membuka kembali Mal yang sebelumnya sempat tidak beroperasi demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

Memasuki era New Normal, Mal yang semula tutup akan kembali dibuka untuk memutar roda perekonomian. Namun, bedanya, saat ini Mal-mal yang dibuka harus mengedepankan protokol kesehatan.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta mengatakan bahwa sekitar 67 pusat perbelanjaan akan mulai beroperasi mulai tanggal 5 Juni. Sebagiannya, kurang lebih 6 pusat perbelanjaan akan dibuka menyusul pada tanggal 8 Juni mendatang.
Pengaruh beroperasinya Mal terhadap ekonomi
Kepala Riset Realiance Sekuritas, Lanjar Nafi berpendapat bahwa pelonggaran pembatasan (New Normal) saat ini merupakan tren yang mulai diterapkan di berbagai negara. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi menurun drastis akibat Covid-19.
Berdasarkan catatannya, pandemi ini mengakibatkan perekonomian Indonesia menurun 2,5 persen dibanding dengan tahun lalu. Hal ini dikarenakan anjloknya konsumsi rumah tangga, banyaknya bisnis yang tutup, dan berkurangnya perputaran uang.
“Kebijakan pelonggaran, dengan istilah new normal, punya dampak sangat positif. Tentu saja kebijakan ini juga harus sejalan dengan protokol pencegahan Covid-19,”ungkapnya.
Lanjar juga mengatakan bahwa dampak positif dari kebijakan pelonggaran ini akan dirasakan oleh semua pihak, termasuk oleh emiten-emiten di sektor ritel dan bisnis jaringan mal, maupun emiten di sektor makanan dan minuman yang membuka gerainya di pusat perbelanjaan.
Dengan adanya New Normal ini, kunjungan ke pusat perbelanjaan diprediksi akan kembali tumbuh yang akan mendorong penjualan. Namun, akan ada penambahan biaya operasional lain. Hal ini digunakan untuk penyediaan alat serta perlengkapan penerapan protokol kesehatan untuk tenant mal atau pusat perbelanjaan.
“Akan ada kenaikan pengunjung di mal dan mendorong daya beli di sektor ritel, makanan minuman, apalagi sudah hampir tiga bulan konsumen jenuh karena lebih banyak tinggal di rumah,”ungkapnya.
Untuk mempersiapkan pembukaan Mal, para pengelola Mal bersiap menyambut masa New Normal dimana protokol kesehatan akan dikedepankan dan lebih selektif dalam memilih tenat di berbagai jaringan mal yang dimiliki. Dengan hanya membuka tenant yang berkaitan dengan kebutuhan bahan pokok, rumah tangga serta produk kesehatan.