
KabarUang.com, Jakarta – Isu pembobolan 15 juta data pelanggan platform digital Tokopedia menjadi perhatian publik ditengah meningkatnya aktivitas belanja online akibat pandemi Covid 19.
Pihak Tokopedia membenarkan bahwa ada upaya pembobolan data pengguna. Isu ini cukup meresahkan pengguna marketplace terbesar di Indonesia ini.
Betapa tidak, pengguna memiliki data pribadi dan menggunakan berbagai metode pembayaran setiap transaksi di platform ini.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah mengirimkan surat dan melakukan koordinasi dengan Tokopedia untuk melakukan investigasi internal terkait isu ini.
“Kami sudah bersurat dan berkordinasi dengan Tokopedia. Tim teknis Kominfo sudah melakukan koordinasi teknis untuk menindaklanjuti adanya isu pembobolan data pengguna,” ungkap Johnny G. Plate, Menteri Kementerian Kominfo, seperti dikutip di bisnis.com, Senin (04/05).
Pihak Tokopedia menyampaikan bahwa sistem pengamanan di Tokopedia menggunakan password yang disimpan dalam bentuk hash.
Tokopedia juga telah melindungi pelanggan dengan menggunakan fitur OTP sebagai two factors authentication.
Dengan system ini, user akan selalu diminta memasukkan kode baru yang dikirim ke pelanggan untuk di konfirmasi secara real-time setiap melakukan login.
Untuk membahas lebih lanjut isu ini, pihak Kemenkominfo akan menggelar pertemuan dengan pihak Tokopedia.
“Terkait permasalahan ini, saya telah meminta Dirjen Aptika untuk memanggil Direksi Tokopedia agar memberikan penjelasan terkait hal ini. Pertemuan akan dilakukan Senin, tanggal 4 Mei,” jelasnya.