
KabarUang.com , Hongkong – Pemerintah Hong Kong akan melonggarkan aturan pembatasan sosial seiring dengan penurunan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam pada Selasa (5/5/2020) waktu setempat.
“Waktu untuk relaksasi, sebagian mencabut pembatasan-pembatasan yang kami buat dalam konteks sosial ini, telah tiba.” ujar Lam dalam sebuah briefing rutin menjelang pertemuan Dewan Eksekutif penasihatnya.
“Saya hanya akan meminta kepada kalian semua untuk menjadi sedikit lebih sabar. Kami akan membuat keputusan dan mengumumkan sesegera mungkin,” tambahnya, seperti dilansir melalui Bloomberg.
Pernyataan itu, yang tidak menyebutkan kerangka waktu untuk melonggarkan aturan. Hanya disampaikan setelah beberapa laporan bahwa Hong Kong dapat melonggarkan larangan pertemuan yang dihadiri lebih dari empat orang. Dan mungkin akan segera membuka gedung-gedung olahraga dan bioskop.
Mulai pekan depan, pusat kebugaran, bioskop, dan salon sudah boleh buka. Kasus penularan lokal di Hong Kong dilaporkan nihil selama lebih dari dua pekan, dan tidak terjadi kasus baru selama tujuh dari sepuluh hari terakhir.
Senin (4/5) kemarin, tercatat hanya satu kasus baru dari luar negeri, sehingga total kasus infeksi virus corona menjadi 1.041, dengan empat kematian.
Sebelumnya, aturan mengenai larangan berkumpul lebih dari empat orang diumumkan pada akhir Maret di Hong Kong, ketika terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang dibawa orang-orang sepulang dari Eropa, Amerika Utara, dan Timur Tengah.
Pada 8 Mei mendatang, pemerintah akan kembali mengizinkan perkumpulan di tempat publik untuk tidak lebih dari delapan orang.
Beberapa tempat publik lain yang sempat ditutup selama sebulan belakangan juga akan dibuka kembali.
Siswa-siswa akan kembali bersekolah pada akhir bulan ini. Sementara pemandian umum, bar karaoke, dan kelab malam akan tetap ditutup.
Pembukaan kembali tempat umum memberikan kelegaan bagi pengelola restoran dan bar.
Selain itu, pembatasan berkumpul hanya delapan orang dianggap efektif mencegah gerakan protes massa anti-pemerintahan dalam jumlah besar.
Bagaimanapun, setelah tertunda untuk mencegah penularan virus, protes massa di Hong Kong di perkirakan akan berlanjut pada tahun depan setelah wabah ini terkendali, mengingat kemarahan massa anti-pemerintah belum usai.