No Result
View All Result
  • Login
  • Register
Kamis, Januari 21, 2021
KabarUang
  • Beranda
  • Finansial
    • Asuransi
    • Fintech
    • Kurs Rupiah
    • Moneter
    • Syariah
  • Market
    • DATA PASAR
    • Emas
    • Komoditas
    • Korporasi
    • Obligasi dan Reksadana
    • Saham
  • Bisnis
    • Peluang Usaha
    • UKM dan UMKM
    • Startup
  • Ekonomi
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hobi
    • Kesehatan
    • Komunitas
  • Regional
    • Kabar Aceh
    • Kabar Bali
    • Kabar DI Yogakarta
    • Kabar DKI Jakarta
    • Kabar JaBar
    • Kabar Jateng
    • Kabar Jatim
    • Kabar Sulbar
    • Kabar Sulsel
    • Kabar Sulteng
    • Kabar Sultra
    • Kabar Sulut
    • Kabar Sumbar
    • Kabar Sumsel
    • Kabar Sumut
  • Infografik
  • Info Bank
  • Lainnya
    • Download
      • Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Tahun 2019 – Bank Indonesia
    • Edukasi
    • Hiburan
    • Industri
    • Internasional
    • Investasi
    • Otomotif
    • Pasar Mata Uang Crypto
    • Tanya Pakar
      • Pemasaran & Keuangan
No Result
View All Result
KabarUang
  • Login
  • Register
Kamis, Januari 21, 2021
KabarUang
No Result
View All Result
Home Edukasi

Harga Pokok Penjualan (HPP) – Arti, Rumus, Komponen, Cara Hitung HPP Dagang dan Manufaktur

Eka by Eka
18 Mei 2020
in Edukasi, Ekonomi, Finansial, Laporan Keuangan
8 min read
0

Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan salah satu komponen dalam laporan rugi laba. HPP ini dapat dihitung baik oleh perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Ayo kita pelajari lebih dalam lagi terkait HPP ini.

Harga Pokok Penjualan (HPP) – Arti, Rumus, Komponen, Cara Hitung HPP Dagang dan Manufaktur
Ilustrasi Menghitung HPP via unsplash/stellrweb

HPP disertakan oleh perusahaan untuk setiap produk barang atau jasa yang dijual sebagai bagian dari keuntungan hasil penjualan dari produk tersebut.

Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga Pokok Penjualan (HPP) atau cost of goods sold (COGS) adalah total keseluruhan beban biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan produk barang atau jasa yang akan dijual.

Umumnya perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) terdiri atas biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan biaya overhead.

Tujuan Menghitung Harga Pokok Penjualan 

Tujuan menghitung HPP adalah untuk mengetahui berapa besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa.

Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan

Untuk menghitung HPP, Anda dapat menggunakan rumus berikut ini:

HPP = PEMBELIAN BERSIH + PERSEDIAAN AWAL – PERSEDIAN AKHIR

Sedangkan untuk Pebelian Bersih dapat menggunakan rumus berikut:

PEMBELIAN BERSIH = (PEMBELIAN + BIAYA ANGKUT) – (RETUR PEMBELIAN + POTONGAN PEMBELIAN)

Komponen Harga Pokok Penjualan

Yang termasuk dalam komponen dari HPP adalah:

1. Persediaan Awal Barang Dagangan

Persediaan awal barang dagangan ialah persediaan barang dagangan pada awal periode tahun buku berjalan.

Saldo persediaan awal barang dapat diketahui melalui neraca periode berjalan atau tahun sebelumnya.

2. Pembelian Bersih

Pembelian bersih adalah seluruh pembelian barang dagang baik itu pembelian dilakukan secara tunai maupun kredit. Biaya ini kemudian ditambahkan dengan biaya angkut/transportasi yang dikurangi potongan pembelian (diskon) serta retur pembelian.

3. Persediaan akhir barang dagangan

Persediaan akhir barang dagangan dalam HPP adalah persediaan barang atau stok yang tersedia di akhir periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan akhir barang ini dapat diketahui pada data penyesuaian perusahaan di akhir periode.

Baca Juga  Harga Emas Akan Naik Setelah Dua Hari Sudah Turun

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) Untuk Perusahaan Dagang

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) Untuk Perusahaan Dagang
Ilustrasi Cara Menghitung HPP Perusahaan Dagang via unsplash/candelarms

Contoh cara menghitung HPP pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

Sebuah toko retail pakaian membuat laporan keuangan akhir tahun dengan data sebagai berikut:

Diketahui :

Persediaan awal = Rp. 150.000.000,-

Pembelian baru = Rp. 300.000.000,-

Persediaan akhir = Rp. 100.000.000,-

Penyelesaian :

Rumus HPP = Pembelian Bersih + Persedian Awal – Persediaan Akhir

Maka, HPP = Rp. 300.000.000,- + Rp. 150.000.000,- – Rp. 100.000.000,-

Diperoleh HPP = Rp. 350.000.000,-

Dari perhitungan HPP ini diperoleh informasi bahwa toko retail pakaian ini menjual barang dagangannya sebesar Rp. 350.000.000,- selama kurun waktu 1 tahun dan menyisakan barang dengan nilai Rp. 100.000.000,- per 31 Desember.

Dari Harga Pokok Penjualan toko ini dapat disusun perencanaan untuk pembelian di tahun depan. Selain itu dengan HPP ini, pemilik atau pengelola dapat mengetahui margin dengan melakukan penggolongan setiap kategori produk.

Pemilik atau pengelola juga memperolah informasi barang atau produk yang memberi margin/keuntungan paling banyak.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) Untuk Perusahaan Manufaktur

Cara Menghitung HPP Untuk Perusahaan Manufaktur
Ilustrasi Cara Menghitung HPP Perusahaan Manufaktur via liputan6.com

Untuk menghitung HPP perusahaan manufaktur memiliki sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan cara menghitung HPP perusahaan dagang.

Berikut adalah tahapan perhitungan HPP untuk perusahaan manufaktur:

1. Menghitung Semua Bahan Baku Yang Digunakan

Rumus yang digunakan untuk menghitung bahan baku adalah sebagai berikut:

BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN (TERPAKAI) = PERSEDIAAN BAHAN BAKU (SALDO) AWAL + PEMBELIAN BAHAN BAKU – PERSEDIAAN BAHAN BAKU (SALDO) AKHIR

2. Menghitung Total Biaya Produksi

Rumus untuk menghitung total biaya produksi adalah sebagai berikut:

TOTAL BIAYA PRODUKSI = BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN + BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG + BIAYA OVERHEAD PRODUKSI

3. Menghitung Harga Pokok Produksi

Rumus yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi adalah sebagai berikut:

Baca Juga  KESDM Targetkan Tahun 2022 Ekspor Barang Setengah Jadi Dan Jadi Kebut Pengerjaan Smelter

HARGA POKOK PRODUKSI = TOTAL BIAYA PRODUKSI + PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES PRODUKSI (SALDO) AWAL – PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES PRODUKSI (SALDO) AKHIR

4. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Tahapan terakhir adalah menghitung HPP dengan menggunakan rumus HPP sebagai berikut:

HPP = HARGA POKOK PRODUKSI + PERSEDIAAN BARANG (SALDO) AWAL – PERSEDIAAN BARANG (SALDO) AKHIR

Contoh cara menghitung HPP pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:

Sebuah perusahaan manufaktur PT Sukses Berkah memiliki persediaan bahan baku senilai Rp. 250.000.000,-. Barang dalam proses produksi (setengah jadi) senilai Rp. 300.000.000,- dengan barang jadi atau finished goods siap jual senilai Rp. 500.000.000,- di awal tahun 2020.

Pada tahun yang sama, perusahaan melakukan penambahan bahan baku dengan nilai pembelian sebesar Rp. 700.000.000,- ditambah biaya pengiriman Rp. 40.000.000,-.

Selama periode tahun 2020 tercatat biaya tenaga kerja dan maintenance peralatan produksi sebesar Rp. 125.000.000,-.

Diakhir tahun 2020 tercatat sisa bahan baku senilai Rp. 75.000.000,-, sisa barang jadi yang bisa dijual adalah Rp. 250.000.000,- sedangkan sisa persediaan dalam proses senilai Rp. 100.000.000,-.

Dari data tersebut, berapakah harga pokok penjualan PT Sukses Berkah?

Diketahui :

Persediaan Bahan Baku (Saldo) awal = Rp. 250.000.000,-
Persediaan Barang dalam Proses (Saldo) awal = Rp. 300.000.000,-
Persediaan Barang Jadi (Saldo) awal = Rp. 500.000.000,-
Pembelian Bahan (Saldo) awal = Rp. 700.000.000,-
Biaya Pengiriman = Rp. 40.000.0000,-
Biaya Tenaga Kerja dan Maintenance Peralatan = Rp. 125.000.000,-
Persediaan Bahan Baku (Saldo) Akhir = Rp. 75.000.000,-
Persediaan Barang dalam Proses = Rp. 100.000.000,-
Persediaan Barang (Saldo) Akhir = Rp. 250.000.000,-

Penyelesaian :

Mari mulai menghitung harga pokok penjualan (HPP) untuk contoh kasus PT Sukse Berkah ini sesuai dengan urutan tahapan menghitung HPP untuk perusahaan manufaktur.

1. Menghitung Semua Bahan Baku Yang Digunakan

Rumus:

Baca Juga  Kementerian BUMN Kembali Rombak Susunan Direksi Untuk PT Pupuk Indonesia

Bahan Baku Yang Digunakan (Terpakai) = Persediaan Bahan Baku (Saldo) awal + Pembelian Bahan Baku – Persediaan Bahan Baku (Saldo) akhir

Maka,

Bahan Baku Yang Digunakan (Terpakai) = Rp. 250.000.000,- + (Rp. 700.000.000,- + Rp. 40.000.0000,-) – Rp. 75.000.000,-

Bahan Baku Yang Digunakan (Terpakai) = Rp. 915.000.000,-

2. Menghitung Total Biaya Produksi

Rumus:

Total Biaya Produksi = Bahan Baku Yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi

Maka,

Total Biaya Produksi = Rp. 915.000.000,- + Rp. 125.000.000,-

Total Biaya Produksi = Rp. 1.040.000.000,-

3. Menghitung Harga Pokok Produksi

Rumus:

Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi + Persediaan Barang Dalam Proses Produksi (Saldo) Awal – Persediaan Barang Dalam Proses Produksi (Saldo) Akhir

Maka,

Harga Pokok Produksi = Rp. 1.040.000.000,- + Rp. 300.000.000,- – Rp. 100.000.000,-

Harga Poko Produksi = Rp. 1.240.000.000,-

4. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Rumus:

HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang (Saldo) awal – Persediaan barang (Saldo) akhir

Maka,

Harga Pokok Penjualan = Rp. 1.240.000.000,- + Rp. 250.000.000,- – Rp. 250.000.000,-

Harga Pokok Penjualan = Rp. 1.240.000.000,-

Jadi Harga Pokok Penjualan (HPP) PT Sukses berkah adalah sebesar Rp. 1.240.000.000,-

HPP perusahaan manufaktur ini dapat digunakan sebagai bahan penentuan berapa laba yang diinginkan oleh sebuah perusahaan manufaktur.

Dari perhitungan HPP, perusahaan manufaktur dapat menghitung berapa banyak keuntungan yang bisa didapat yang kemudian akan digunakan perusahaan untuk biaya operasional.

Demikian ulasan mengenai pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS), rumus HPP, komponen HPP, cara menghitung HPP dan contoh cara menghitung HPP perusahaan dagang dan manufaktur. Semoga bermanfaat.

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Tags: Arti HPPCara Hitung HPPcost of goods soldHarga Pokok PenjualanHPPPersediaan Bahan BakuRumus HPP
ShareTweetShare
Previous Post

For Some Trump Voters, Coronavirus Was The Last Straw

Next Post

Harga Emas Batangan Pegadaian Hari Ini, Selasa, 19 Mei 2020

Related Posts

No Content Available
Next Post
Harga Emas Batangan Pegadaian Hari Ini, Selasa, 19 Mei 2020

Harga Emas Batangan Pegadaian Hari Ini, Selasa, 19 Mei 2020

Menkeu: Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pandemi Covid-19 Naik Jadi Rp 641,17 Triliun

Menkeu: Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pandemi Covid-19 Naik Jadi Rp 641,17 Triliun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

Hot Topic

2020 Akibat Covid-19 Amerika Serikat Bank Indonesia Bank Mandiri Bisnis BUMN China Corona Corona Virus Covid-19 Dampak Corona Dampak Covid-19 Data Donald Trump Ekonomi Ekonomi Indonesia Gojek Harga Emas Harga Emas Batangan Harga Emas Pegadaian IHSG Indonesia Infografik Investasi Investor Jokowi Kesehatan Keuangan New Normal ojk Pegadaian Pemerintah Pertamina PLN PSBB Saham Sri Mulyani Startup Tips UMKM Vaksinasi Vaksin Covid-19 Virus Corona Wall Street

Berita Terkini

Kementrian BUMN Targetkan Pembentukan BUMN Pangan Pada 2021

Kementrian BUMN Targetkan Pembentukan BUMN Pangan Pada 2021

21 Januari 2021
0

Pengangguran Australia Kian Menurun, Didorong Pemulihan Ekonomi

Pengangguran Australia Kian Menurun, Didorong Pemulihan Ekonomi

21 Januari 2021
0

Ini Strategi Ampuh agar Bisnis Bertahan di Masa Pandemi!

Ini Strategi Ampuh agar Bisnis Bertahan di Masa Pandemi!

21 Januari 2021
0

Ini Faktor yang Mendukung Kinerja Jasa Marga (JSMR) Membaik!

Ini Faktor yang Mendukung Kinerja Jasa Marga (JSMR) Membaik!

21 Januari 2021
0

Target Kopi Kenangan 2021 : Tambah Gerai Hingga 850

Target Kopi Kenangan 2021 : Tambah Gerai Hingga 850

21 Januari 2021
0

Ini Reaksi yang Ditemukan Satgas Pasca Suntik Vaksin

Ini Reaksi yang Ditemukan Satgas Pasca Suntik Vaksin

21 Januari 2021
0

Ini Alasan Harga Minyak Dunia Menguat!

Ini Alasan Harga Minyak Dunia Menguat!

21 Januari 2021
0

Ciputra Group : Optimis Pasar Apartemen Membaik di 2021!

Ciputra Group : Optimis Pasar Apartemen Membaik di 2021!

20 Januari 2021
0

Ini Bahaya Rapid Antigen Mandiri!

Ini Bahaya Rapid Antigen Mandiri!

20 Januari 2021
0

Indonesian Digital Association Selenggaralan Pengukuran Online Measurement Standard

Indonesian Digital Association Selenggaralan Pengukuran Online Measurement Standard

20 Januari 2021
0

Load More
KabarUang

Referensi Bisnis dan Keuangan #1 INDONESIA

Navigasi

  • Tentang KabarUang
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Hak Jawab
  • Hubungi Kami
  • Copyright © 2020 | PT. Kabar Data Indonesia

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Finansial
    • Asuransi
    • Fintech
    • Kurs Rupiah
    • Moneter
    • Syariah
  • Market
    • DATA PASAR
    • Emas
    • Komoditas
    • Korporasi
    • Obligasi dan Reksadana
    • Saham
  • Bisnis
    • Peluang Usaha
    • UKM dan UMKM
    • Startup
  • Ekonomi
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Hobi
    • Kesehatan
    • Komunitas
  • Regional
    • Kabar Aceh
    • Kabar Bali
    • Kabar DI Yogakarta
    • Kabar DKI Jakarta
    • Kabar JaBar
    • Kabar Jateng
    • Kabar Jatim
    • Kabar Sulbar
    • Kabar Sulsel
    • Kabar Sulteng
    • Kabar Sultra
    • Kabar Sulut
    • Kabar Sumbar
    • Kabar Sumsel
    • Kabar Sumut
  • Infografik
  • Info Bank
  • Lainnya
    • Download
      • Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Tahun 2019 – Bank Indonesia
    • Edukasi
    • Hiburan
    • Industri
    • Internasional
    • Investasi
    • Otomotif
    • Pasar Mata Uang Crypto
    • Tanya Pakar
      • Pemasaran & Keuangan

Referensi Bisnis dan Keuangan #1 INDONESIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
%d blogger menyukai ini: