KabarUang.com, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana mengubah gerai konvesional menjadi digital untuk menyesuaikan pola The New Normal ditengah Covid-19.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo yang mengatakan bahwa pihaknya akan mengarahkan nasabah dan institusi untuk beralih dari konvesnsional ke digital.
“Kami akan terus mendorong dan mengarahkan nasabah baik individu maupun institusi agar mengalihkan transaksinya menggunakan digital,”ungkapnya saat ditemui di kantor cabang Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (26/05).
Sementara untuk layanan digitalisasi yang berhubungan langsung dengan nasabah ini akan dimaksimalkan dengan didukung tekonologi informasi untuk proses bisnis hingga penjualannya. Sedangkan gudang data dan sistem layanan nasabah (CRM) juga akan dioptimalkan sebagai salah satu mesin layanan yang mempermudah serta mempercepat transaksi dimana akan berdampak pada peningkatan bisnis korporasi.
BNI Alihkan transaksi secara langsung menjadi transaksi digital
Anggoro juga mengatakan bahwa The New Normal atau normal baru ini akan menjadi cara baru dalam berperilaku, interaksi, komunikasi hingga transaksi, dimana seluruh pihak harus mengedepankan kesehatan serta produktivitas.
The New Normal juga menjadi dasar bagi Bank berpelat merah untuk mengimplementasikan berbagai strategi dan inovasi di berbagai fungsi dan lini unit.
Selama masa pandemi Covid-19 sendiri, bank BUMN ini mencatat pertumbuhan transaksi digital yang melonjak 31 persen pada kuartal pertama di 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Penyebabnya adalah naiknya transaksi mobile banking.
Pada periode Januari hingga Maret 2020 sendiri, jumlah transaksi mobile banking BNI mencapai 63 juta kali dengan besaran nominal mencapai Rp 103,4 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang hanya 43 juta dengan nominal transaksi sebesar Rp 56,1 triliun.
Segmen koperasi pun mengalami hal yang sama, transaksi digital naik 55 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode di tahun 2019 yang hanya 44 persen.
“Itu menunjukkan nasabah institusi sudah beralih ke transaksi digital, khususnya untuk nasabah giro, juga debitur. Semua debitur kamu sudah mulai menggunakan Cash Management BNI tahun ini,”tambahnya.