KabarUang.com, Jakarta – Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan bahwa dirinya khawatir upaya pemutus rantai Covid-19 tidak optimal. Hal ini dikarenakan banyak warga yang melanggar kebijakan Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Kebijakan yang tumpang tindih di antara anak buahnya Pak Jokowi itu yang membuat sulit dan masyarakat cenderung tidak patuh,”ungkap Pandu saat dihubungi melalui telepon, diansir bisnis.com, Jakarta, Selasa (19/05).
Menurutnya, inilah alasan Indonesia membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Ini yang membuat kita prihatin. Tadiny amau turun kasusnya jadi enggak turun. Sehingga kita bisa lama lagi untuk benar-benar melonggarkan PSBB ini,”lanjutnya.
Dengan begitu, perlu digaris bawahi, bahwa kunci dari upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 berada di tangan masyarakat bukan pemerintah.
PSBB Dilanggar, Penanganan Covid-19 Kian Lama
“Jadi masyarakat yang harus memberitahukan lingkungannya untuk bisa patuh terhadap PSBB demi kepentingan bersama,”sambungnya.
Meski begitu, dia juga menegaskan bahwa peneran PSBB di wilayah DKI Jakarta pada tahap awal berkonsultasi secara signifikan selama masa kasus Covid-19.
“Salah satu indikator yang bisa monitor yaitu mobilitas penduduk, lewat Big Data dari Google, kelihatan sekali begitu 60 persen masyarakat tinggal di rumah, kurva Covid-19 kemudian langsung turun,”ungkapnya.
Sementara, saat ini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah memutuskan bahwa dirinya akan memperpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) si wilayah selama 14 hari lagi atau dua pekan.
“PSBB akan kami perpanjang 14 hari lagi,”ungkap Anies dalam pemaparannya yang disiarkan akun Youtube Pemprov DKI Jakarta.
Pelaksanaan PSBB jilid dua ini akan berakhir pada 21 Mei mendatang.
“Bila kita melakukan kedisiplinan berada di rumah dua minggu ke depan. Maka InsyaAllah setelah dua minngu ini kita bisa keluar dari fase PSBB. Ini InsyaAllah akan jadi fase PSBB kita,”papaprnya.
Jadi, pemerintah saat ini menyarankan masyarakat untuk mematuhi apa yang saat in menjadi kebijakan pemerintah. Pasalnya, berhasil atau tidaknya program pemerintah berada ditangan masyarakat. Untuk itu, soal PSBB ini, masyarakat perlu mematuhinya dengan baik.