
KabarUang.com, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatat perilehan laba bersih pada kuartal I 2020 senilai Rp457 miliar.
Angka ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy) yaitu turun 36,79 %.
Tapi jika dibandingakan dengan posisi terakhr pada tahun 2020 terjadi pertumbuhan laba perseroan sebesar 116,66 % (ytd).
Dengan persentase penurunan laba perseroan disbanding periode yang sama tahun lalu, kondisi bank masih tetap sehat dimana secondary reserve lebih dari Rp20 triliun.
Dengan kondisi likuiditas, Liquidity Coverage Ratio (LCR) di level 140,51 % per 31 Maret 2020 dan porsi penyaluran kredit 86 % tersalurkan ke maysarakat dengan pendapatan tetap, pihak perseroan optimis dapat melewati kondisi pandemi ini.
“Jadi dengan menyalurkan ke masyarakat yang berpendapatan tetap, meskipun kondisi ini tidak akan memgalami kemampuan perubahan membayar, kalau pun terpengaruh tentunya masih bisa dilunasi,” ungkap Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama Bank BTN, seperti dikutip di Bisnis.com Jumat (15/5/2020).
Pada kuartal I 2020 perseroan mencatat cost of fund perseroan lebih rendah disbanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 5,28 %.
“Sekitar empat basis poin dalam kurun waktu tiga bulan, dengan adanya penurunan tingkat bunga dasar dan dengan kondisi likuiditas baik, kami pelan-pelan lebih percaya diri turunkan tingkat bunga,” jelasnya.