
KabarUang.com, Jakarta – Pendapatan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bandung turun signifikan sejak adanya pandemi Covid-19. Namun, beberapa UMKM berusaha memutar otak agar bisnisnya tidak tutup seperti hal nya Wingz O Wingz yang tetap membuka bisnisnya ditengah pandemi.
Manager Pemasaran Wingz O Wingz Muhammad Muhlis mengatakan bahwa dia menjual kreasi daging ayam dalam bisnisnya. Dia mengaku selama pandemi berlangsung ini, di aharus berjuang untuk tetap mempertahankan bisnisnya.
“Imbas yang paling terasa adalah pada transaksi layanan makanan di tempat yang sekarang hanya tinggal lima persen saja. Sesuai imbauan pemerintah kami jug amembatasi kunjungan pelanggan untuk makan di tempat dengan mengutamakan layanan take away atau order memakai aplikasi,”ungkap Muhlis.
Restoran yang sudah beroperasi sejak tahun 2011 itu saat ini menjadi sumber peghidupan 250 orang karyawan. Namun, omzet yang didapatkan ditengah pandemi ini turun drastis. Pasalnya dia hanya bisa mengandalkan penjualan online sebagai sumber pemasukan utama.
Dia mengaku tetap bersyukur karena masih bisa memanfaatkna layanan pesan antar makanan secara daring sehingga bisnisnya masih bisa beroperasi. Selain itu juga, dia memanfaatkan berbagai program pemasaran yang ditujukan untuk mendukung perkembangan bisnis UMKM.
“Alhamdulillah ketika semua orang diam di rumah, aplikasi Grab sangat membatu bisnis kami untuk bertahan. Mereka tetap bisa memesan produk Wingz O Wingz lewat GrabFood. Saya bersyukur usaha ini tidak hanya tetap menghidupi ratusan karyawan, tapi juga bisa membantu para pengemudi ojek online di tengah situasi sulit ini,”lanjutnya.
Sementara itu, di sisi lain, pemilik rumah makan Ayam Goreng Gorowok, Atyen Gustianingsih mengatakan selama masa pandemi berlangsung dirinya dan sang suami juga mengandalkan pesanan online.
“Ya mau gimana lagi, sebagian kantor karyawannya ada yang kerja di rumah. Jadi kita sekarang mah mengandalkan pesanan online,”tutur Atiyen.
Selain itu, dampak virus corona ini dirasakan pula oleh pemilik fesyen busana muslim di Bandung, Anggia E yang saat ini pendapatannya sedang anjlok signifikan.
“Semenjak jumlah kasus Covid-19 terus meningkat, penjualan sudah mulai sepi. Terlebih sekarang toko-toko dan mall-mall tutup. Gerai offline saya juga terpaksa ikut tutup,”curhatnya.
Oleh karena itu, saat ini para UMKM itu menunggu pesanan online untuk tetap mempertahankan bisnisnya.
“Saya sekarang bikin program diskon untuk menarik pembeli secara online. Tidak muluk-muluk, hanya bisa berdoa mudah-mudahan bisa membayar bulanan untuk pegawai saja sudah bersyukur,”harapnya.