
Utang dan piutang adalah dua hal yang saling berkaitan dalam dunia akuntansi. Mungkin kita lebih familiar dengan istilah utang, namun piutang?
Perbedaan Utang dan Piutang
Pengertian atau definisi utang adalah kewajiban maupun hak milik pihak lain (berupa barang, uang, jasa) yang harus dibayarkan dari pengutang (debitur) kepada pihak peminjam (kreditur).
Sedangkan definisi piutang adalah uang, barang atau jasa yang dipinjamkan kepada orang lain (baik kepada perorangan ataupun perusahaan) dari seorang pemberi pinjaman.
Piutang dalam akuntansi memiliki definisi lebih sempit yaitu untuk menunjukkan tuntutan pada pihak dari luar perusahaan yang dapat diselesaikan melalui penerimaan sejumlah uang tunai.
Utang berupa pinjaman modal, pembelian bahan baku namun belum dibayarkan, tagihan bebas usaha dan sebagainya. Utang berada pada posisi kredit yang dapat mengurangi aktiva atau aset bisnis dan berupa pasiva.
Piutang sendiri adalah bagian dari pencatatan di bidang akuntansi. Ini adalah pinjaman yang jenisnya dapat berupa tagihan yang belum dibayarkan, pendapatan yang belum diterima, ataupun pinjaman yang diberikan kepada orang lain.
Piutang dinilai aset, meskipun belum diterima tunai, namun piutang adalah aktiva atau harta lancar dan masuk dalam pelaporan keuangan perusahaan.
Pengertian Piutang Menurut Para Ahli
Menurut beberapa ahli, pengertian piutang adalah:
- Enny pudjiastuti (2004;117)
Piutang (receivables) merupakan proses penjualan barang hasil produksi secara kredit.
- Wibowo dan Abu Bakar Arif (2005:151)
Piutang adalah klaim terhadap sejumlah uang yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang akan datang.
- Warren Reeve dan Fess (2005:404)
Piutang adalah semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya
Semua orang atau perusahaan akan menghindari hutang, sedangkan piutang adalah aset perusahaan. Sebagian besar perusahaan memiliki utang untuk tujuan meningkatkan kapasitas produksi dengan pembelian alat mesin dan input usaha, jumlah karyawan dan sebagainya.
Lain halnya piutang adalah aset yang dimiliki perusahaan. Misalnya sebuah perusahaan elektronik menjual beberapa set komputer kepada pelanggan (pedagang besar dan sejenisnya), namun pembayarannya sendiri tidak dilakukan secara tunai di awal pembelian, sesuai jangka waktu yang ditentukan.
Aset yang belum dibayarkan oleh pelanggan itulah yang dinamakan piutang.
Piutang Adalah Aset Keuangan Non Derivatif

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Piutang adalah aset keuangan non derivatif (aset lancar) dengan pembayaran tetap, atau aset yang telah ditentukan, tidak memiliki kuotasi di pasar aktif.
Ini merupakan harta yang dimiliki perusahaan dan dapat dicairkan dalam waktu kurang dari satu tahun. Disebut aset lancar karena pembayaran dilakukan dengan jelas dan sesuai kesepakatan, selain itu biasanya berlangsung secara kontinyu.
Piutang dapat berarti juga klaim perusahaan pada barang, uang atau jasa yang diakibatkan oleh transaksi yang sudah terjadi terlebih dahulu. Kita ketahui bahwa hampir setiap perusahaan besar tentu memiliki piutang yang kaitannya dengan transaksi pembelian dan penjualan.
Ciri – Ciri Atau Karakteristik Piutang
Bagaimana mengenali piutang? Ciri – ciri atau karakter dari piutang ada 3, yaitu: Piutang memiliki tanggal jatuh tempo, nilai jatuh tempo, dan bunga.
- Memiliki nilai jatuh tempo
Nilai jatuh tempo merupakan hasil jumlah dari nilai transaksi utama ditambah nilai bunga yang dibebankan yang akan dibayarkan pada tanggal jatuh temponya.
- Memiliki tanggal jatuh tempo
Piutang adalah pinjaman yang harus dibayarkan pada tanggal jatuh tempo ataupun sebelumnya. Acuan tempo yang diberikan jelas, mengacu pada hari, bulan dan tahun sesuai kesepakatan.
Adapun jika tidak terdapat hari, maka dihitung per bulan awal perjanjian hingga masuk ke hitungan bulan berikutnya. Adapun kebijakan-kebijakan mengenai tanggal jatuh tempo adalah berbeda tiap perusahaan.
- Terdapat bunga yang berlaku
Bunga adalah konsekuensi dari kredit yang diberikan yang dihitung berdasarkan jangka waktu pelunasan.
Jenis – Jenis Piutang
Piutang memiliki 3 jenis berdasarkan tujuannya yaitu:
1. Piutang Usaha (Account Receivable) atau Piutang Dagang
Piutang yang pertama adalah piutang usaha atau piutang dagang. Piutang ini muncul akibat dari penjualan barang ataupun jasa yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun periode dibebankan dalam jangka waktu satu tahun biasanya, dan termasuk pada kategori aset lancar.
Contoh dari piutang usaha atau piutang dagang adalah tagihan terhadap kredit penjualan, biasanya tidak disertai surat pernyataan yang formal, dan berdasarkan pada kepercayaan perusahaan kepada pemilik usaha. Adapun contoh lain adalah kesepakatan pembayaran pada jangka waktu tertentu akibat jasa yang diberikan perusahaan kepada konsumen.
2. Piutang Bukan Usaha atau Piutang Non Dagang
Selanjutnya adalah piutang bukan usaha atau piutang non dagang, piutang ini ada dalam hal selain usaha, bukan muncul karena penjualan barang ataupun jasa.
Apa saja jenis piutang bukan usaha? Jenis piutang bukan usaha di antaranya adalah klaim terhadap perusahaan angkutan yang mana barang menjadi rusak atau hilang, klaim ada perusahaan asuransi yang menyebabkan kerugian, persekot kontak pembelian, tuntutan terhadap maupun klaim oleh tenaga kerja dan karyawan, klaim restitusi pajak, dividen dan piutang.
Selain itu, contoh lain adalah piutang penghasilan (piutang sewa, bunga, jasa), pembayaran asuransi, sewa, gaji, dan pembelian yang dibayar di muka.
3. Piutang Wesel Tagih (Notes Receivable)
Kemudian ada piutang wesel tagih (Notes Receivable), piutang wesel tagih adalah piutang yang merupakan surat tagihan berupa perjanjian tertulis tanpa syarat. Ini ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat yang isinya seputar aturan dan jangka waktu pembayaran sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Penggolongan Piutang
Piutang memiliki 4 penggolongan berdasarkan tagihannya, yaitu:
1. Piutang Lancar
Yang pertama adalah piutang lancar. Piutang lanjcar adalah yang disukai oleh para perusahaan karena memiliki realisasi yang sesuai dengan kesepakatan awal, dan sifatnya lancar, tidak ada yang dirugikan oleh kedua pihak.
2. Piutang Tidak Lancar
Piutang tidak lancar adalah piutang yang dikarenakan oleh beberapa hal, misalnya penjualan oleh pelanggan yang tidak sesuai ekspektasi sehingga ada keterlambatan dalam pelunasan sesuai perjanjian awal. Jelas ada pihak yang dirugikan dari piutang tidak lancar ini.
3. Piutang Dihapuskan
Piutang yang dihapuskan adalah jenis piutang yang terjadi jika orang yang diberi piutang mengalami pailit atau bangkrut dan tidak dapat membayar. Namun setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing terhadap pelanggan yang memiliki kerugian tersebut.
4. Piutang Dicadangkan
Adapun piutang dicadangkan adalah piutang yang sudah disisihkan. Hal ini telah diusahakan oleh untuk menghindari risiko piutang tak tertagih.
Cara Mengelola Piutang

Piutang tak tertagih tentunya sangat merugikan bagi perusahaan. Follow up penting untuk selalu dilakukan jika ternyata pelanggan lupa pada tanggal jatuh tempo. Adanya denda dan sanksi terhadap keterlambatan juga perlu dipertimbangkan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Piutang tak tertagih ini terjadi karena kurangnya pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan. Manajemen yang baik meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan juga pengawasan terhadap pelanggan haruslah menjadi patokan-patokan yang selalu dipertimbangkan sehingga perusahaan dapat melakukan evaluasi dan penilaian terhadap pelanggannya.
Mengenali standar kredit adalah penting dilakukan, yaitu kualitas minimal dari kelayakan suatu kredit terhadap kreditor. Penetapan standar kredit akan memudahkan transaksi dan juga mengurangi risiko merasa dirugikan dari semua pihak.
Selain standar kredit, hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengelola piutang adalah syarat kredit yang dibebankan. Ini akan membantu dalam penentuan waktu pembayaran juga interest yang dibayar sebelum jatuh tempo.
Beberapa syarat kredit di antaranya akan mempertimbangkan kondisi penjual, kondisi pembeli, periode waktu kredit, sifat ekonomi, potongan tunai, dan tingkat bunga.
Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang kaitannya adalah kelancaran proses transaksi, yang dibagi pada beberapa poin yaitu persyaratan khusus yang biasanya diajukan, pengeluaran dan pengumpulan piutang sampai pada potongan tunai.
Sekian pembahasan mengenai piutang yang perlu Anda ketahui. Adanya informasi ini diharapkan Anda dapat lebih paham mengenai perbedaan utang dan piutang, tujuan keduanya dan bagaimana mengelolanya.
Akuntansi adalah mata pelajaran favorit saya. Info Bagus