KabarUang.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementrian Koperasi dan UKM menyatakan bahwa pihaknya siap membantu Koperasi dan UMKM (KUMKM) yang ingin beralih usaha ditengah pandemi ini. Dimana usaha ini adalah memproduksi Alat Pelindung Diri (APD), masker dan hand sanitizer yang sedang dibutuhkan dalam jumlah banyak.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM Victoria br Simanungkalit pada video konferensinya mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memastikan ketersediaan bahan baku, standarisasi produk serta akses pemasaran produk KUMKM yang dimaksud.
“Memang ada UKM yang bangkrut, nanti kita topang dengan bantuan-bantuan langsung, tetapi ada UKM yang bertahan dan ada yang berlaih bisnis. Untuk kelompok ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM tetap mendorong kebutuhan yang mereka butuhkan,”ungkapnya.
Sebelumnya Kemenkop UKM sudah mendapat jumlah KUMKM yang terdampak pandemi dengan pembukaan hotline atau call center. Dari data yang dikumpulkan ini, terdapat 330 UKM yang berasal dari 16 provinsi siap memproduksi kebutuhan APD bagi para medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 ini. Selain itu juga memproduksi masker dan hand sanitizer untuk masyarakat umum.
“Kami berharap mereka menjadi pemasok APD yang kita akan kurasi dan kerja sama dengan Karya Nusantara yang diinisiasi PT Daruma Adira Pratama. Sekarang ada 80 UKM yang sudah terkurasi statusnya kemarin, hari ini saya yakin sudah bertambah karena Daruma akan terus melakukan kurasi,”tambahnya.
Pemerintah bantu UMKM untuk alih bisnis
Meskipun tidak sembarang UKM yang bisa memproduksi APD akrena harus melewati tahapan kurasi Kemenkop UKM bekerja sama dengan PT Daruna Adira Pratama untuk masalah quality control dan akses pemasaran produk APD yang diproduksi oleh KUMKM melalui program Karya Nusantara.
“Kami bekerja sama dengan PT Daruma dengan program Karya Nusantara. Artinya UKM Indonesia ini kita konsolidasi, kalau sendiri-sendiri pasti tidak dimungkinkan karena kapasitas produksinya terbatas, standarnya sangat bervariatif untuk koperasi apalagi untuk UKM yang berlatih bisnis, tentu mereka semakin tidak terstandar,”jelasnya.
Maka dari itu, pemerintah membantu terkait pengurusan izin edar produk masker nonmedis.
“Untuk itu, kami akan terus mendukung UKM dengan mendorong sertifikasinya. Kami sudah rapat dengan Kementerian Kesehatan dan mereka bersedia membantu agar izin yang diperlukan UKM akan dibantu prosesnya agar bisa memenuhi permintaan pasar,”ungkapnya.
Di sisi lain, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari mengatakan bahwa alih bisnis dalam memproduksi masker ini harus bisa menjadi solusi bagi UMKM yang terdampak pandemi.
“Kami ingin dorong masker bisa menyelamatkan masyarakat banyak, diproduksi oleh pelaku UMKN yang secara ekonomi yang paling terdampak sehingga hadir untuk memberikan solusi kesehatan, dan ekonomi dalam waktu yang bersamaan. Ini masih relevan dengan spirit kita ingin mendorong UMKM naik kelas,”paparnya pada kesempatan yang sama.