
KabarUang.com, Jakarta – Realisasi kontrak perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Adhi Karya (ADHI) Tbk masih jauh dari target yang telah diberikan.
Untuk PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) contohnya, untuk tahun ini target WIKA terhadap perolehan kontrak adalah 61,74 triliun. Tercatat hingga akhir September baru tercapai sekitar 25,74 triliun.
Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan WIKA mengungkapkan optimismenya tahun terkait target kontrak Rp 61,74 triliun, walaupun waktu yang tersisa tinggal tiga bulan lagi.
“Ada beberapa proyek yang diproyeksikan memiliki potensi yakni jalan tol, pembangkit listrik, termasuk proyek industrial plant dan luar negeri,” ungkap Mahendra seperti dikutip di Kontan, Sabtu (26/10).
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) per september 2019 baru mengantongi kontrak Rp 15 triliun, sedangkan target realisasi kontrak untuk tahun ini sebesar Rp 35 triliun.
Pihak Waskita menyampaikan optimisme Waskita untuk mengejar target kontrak baru hingga akhir tahun ini. Waskita masih mengunggu hasil dari beberapa proses tender yang mereka ikuti.
PT Adhi Karya (ADHI) Tbk per September 2019, dari target perolehan kontrak baru Rp 30 triliun, baru terealisasi Rp 7,6 triliun.
Parwanto Noegroho, Sekretaris Perusahaan ADHI dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) merinci realisasi kontrak baru September didominasi oleh Gedung Apartemen Grand Central Bogor Rp 250 miliar, Gedung Kampus Institut Teknologi dan Kesehatan Jakarta seniai Rp 136 miliar.
Akankah target realisasi kontrak BUMN karya tahun ini tercapai?