KabarUang.com, Jakarta – PT Visionet Internasional (OVO) resmi menjadi unicorn di Indonesia, hal ini diungkapkan oleh CB Insight. Hal ini pun di Aamiini langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara. Namun, pihak OVO sendiri belum mengakui bahwa mereka sudah menjadi unicorn.

“Kalau label unicorn ya jangan dari kami. Tapi kami berterima kasih dan menghargai Pak Rudiantara sudah membuat pernyataan seperti itu. Dan, mudah-mudahan bisa menjadi kebanggaan nasional. Karena OVO adalah salah satu dari beberapa unicorn yang dilahirkan oleh putra Indonesia,”ungkap Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra dilansir katadata.com, Senin (7/10).
Label unicorn sendiri diberikan kepada startup yang sudah memiliki nilai valuasi di atas 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 14,1 triliun.
Dirinya berharap bahwa label unicorn ini bisa menjadi gelombang baru lahirnya startup bervaluasi lebih dari US$1 miliar. Dia juga menegaskan bahwa pemerintah memiliki andil yang cukup baik dalam pertumbuhan perkembangan OVO.
Menurut beliau, peranan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki peranan penting terhadap sektor finansial. “Jadi ini bukan pencapaian kami sendiri, tapi merupakan bersama-sama hasil dari visi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi,”tambahnya.
Saat ini, berdasarkan CB Insight, valuasi OVO sudah mencapai US$2,9 miliar. Namun, pihak Presiden Direktur OVO itu, Karaniya mengatakan bahwa pihaknya hanya melakukan kerjasama dengan perusahaan lainnya.
“Kami percaya di OVO itu prinsip keterbukaan. Jadi kami tidak percaya closed system, kolaborasi itu penting. Jadi saya kira itu prinsip yang dipegang teguh sama OVO,”tambahnya.
Beliau juga mengatakan bahwa perusahaannya akan senang bekerjasama dengen pemerintahan. “Kami akan masuk ke dalam sistem data-driven goverment. Jadi bagaimana OVO bisa menjadi dimanfaatkan oleh pemerintah dan skateholder yang lain, supaya bisa membangun Indonesia,”jelasnya.
Perkembangan OVO cukup pesat di Indonesia. Menurut CB Insight saat ini OVO sudah menggaet sebanyak 500 ribu mitra, tumbuh 400% secara tahunan. Sedangkan untuk transaksinya OVO tumbuh 75 kali lipat. Kabarnya valuasi OVO juga melebihi Traveloka dan ketiga unicorn lainnya seperti Tokopedia, Bukalapak dan Gojek.