KabarUang.com, Jakarta – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan bahwa industri spa bisa meningkatkan perekonomian lokal. Bukan hanya itu, spa juga dinilai bisa menyejahterakan rakyat.

“Berkembangnya industri spa dan tourism dengan baik akan meningkatkan perekonomian lokal dan tentu kesejahteraan masyarakat,”ungkap Puan Maharani saat acara sambutan anugerah “SPA & Wellness Tourism Award dan Pemilihan Duta Pariwisata SPA Indonesia 2019 Tingkat Nasional” di Jakarta, Senin (9/9) dilansir antaranews.com.
Belaiu menambahkan bahwa berkembangnya industri spa di Indonesia juga bisa menciptakan wirausaha baru. Namun hal ini tentu saja harus didampingi dengan penyediaan produk yang sehat serta bermanfaat. Tidak cukup hingga disitu, sumber daya manusia (SDM) juga harus berkualitas serta adanya kode etik profesi yang profesional.
“Pembinaan kode etik profesi merupakan hal yang penting agar kualitas dalam aspek perawatan kesehatan dapat terjaga dengan baik,”jelasnya.
Dia mengatakan bahwa organisasi profesi ini bisa mengambil peran dalam rangka pembinaan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan kode etik profesi. “Sebagai bentuk dukungan dalam industri spa, pemerintah telah memberikan pendampingan pembinaan dan pelatihan baik bagi organisasi profesi maupun industri,”tambahnya.
Baginya, spa bukan hal yang baru di Indonesia. Spa ini merupakan sistem penataan kesehatan warisan leluhur yang dilakukan menggunakan media air serta pijat. Tentunya dengan aroma terapi dari bahan alami.
“Dari zaman dahulu masyarakat Indonesia menyukai mandi air yang mengandung mineral atau blerang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang mendatangi pegunungan untuk menikmati pemandian sumber air panas yang diyakini mempunyai daya penyembuhan, mampu meningkatkan kesehatan fisik, menjaga kecantikan dan kesegaran tubuh,”ungkap Puan.
Saat ini, baginya, spa sudah menjadi tren. Bukan hanya kalangan selebriti tetapi juga kalangan eksekutif. Mulai dari pelaku bisnis bahkan siapa saja yang ingin merasakan perawatan ini bukan hal yang taboo lagi.
Selain itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan SDM dengan sertifikasi kompetensi. “Kelemahan kita ada di sertifikasi, Kemenpar bersama komunitasnya telah melakukan sertifikasi. Pada 2018 smapai 2019 ini sebanyak sebelas ribu orang telah memiliki sertifikasi kompetensi di bidang Spa,”paparnya.
Bahkan saat ini kita sudah memiliki beberapa terapis yang profesional. “Terapis kita masuk top five dunia, namun, untuk industri masih top ten, kita terus sempurnakan terus,”tutupnya.