KabarUang.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita membidik tiga perjanjian dagang untuk dongkrak ekspor. Diantaranya yakni Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kawasan (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) dan Indonesia-Taiwan Economic Coorperation Framework Agreement (IT-ECA).

“Kita tidak mungkin kompetisi di ekspor dan investasi, kalau kita tertutup dan tidak ada perjanjian. Untuk itu, yang pasti kita harus kejar adalah berbagai perjanjian dagang,”ungkap Enggartiasto, di Jakarta pada Rabu (8/9) dilansir antaranews.com.
Kemudian di negara-negara tersebut saling menawarkan produk-produknya untuk dapat dikerjasamakan dan juga dibuka tarifnya. “Dibicarakan jasanya apa. Kalau service buat saya tidak dibuka. Kemudian, sampai mana dibukanya, sampai angka berapa. Itu semua harus dinegosiasikan. Bukan sekedar tanda tangan, harus terperinci satu persatu,”ungkap Enggar.
Sementara itu, Indonesia dan Korea Selatan baru saja menyepakati target penyelesaian perundingan IK-CEPA pada akhir 2019 ini dengan mengambil momentum Asean-Korea Commemorative Summit ke-30 di Korea Selatan.
“Hal itu sebagaimana telah dituangkan pada rencana kerja IK-CEPA,”ungkap Menteri Enggar.
Sedangkan, IT-CETA akan digenjot pada tahun ini karena adanya potensi ekspor yang meningkat ke Taiwan. Hal ini dikarenakan Taiwan diyakini akan berkontribusi sebagai penyedia bahan baku industri dalam negeri. Diantaranya yakni komponen, besi, baja, timah, nikel serta aneka produk kimia lainnya.