
KabarUang.com, Jakarta – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) kini mulai melemah pada perdagangan hari ini. Meski demikian, mata uang Merah Putih itu ditutup bertahan di level Rp14.000-an per USD.
Bloomberg Dollar Index pada Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 17.55 WIB, menunjukkan Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 18 poin atau juga 0,13% ke level Rp14.052 per USD. Hari ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.026 sampai Rp14.055 per USD.
Sementara itu, YahooFinance telah mencatat Rupiah melemah sekitar 20 poin atau juga 0,14% bergerak ke level Rp14.045 per USD. Rupiah bergerak di kisaran Rp14.020 sampai Rp14.088 per USD pada hari ini.
Sedangkan pada kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau yang disingkat dengan JISDOR menunjukkan posisi Rupiah di level Rp14.031 per USD. Menguat dibandingkan penutupan kemarin yang di level Rp14.092 per USD.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi juga mengatakan, pelemahan Rupiah dipengaruhi kondisi eksternal, khususnya terkait perkembangan perang dagang antara AS dan juga China. Kedua negara tersebut disebut siap melakukan kesepatakan dagang.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, memang sempat mengatakan ada ‘banyak kemajuan’ dalam kesepakatan perdagangan AS dan juga China dan bahwa pihak AS ‘siap untuk bernegosiasi’.
“Sehingga ada harapan pasar adanya perkembangan positif antara AS dan China didasarkan kepercayaan pada pernyataan Menteri Keuangan AS,” ujar Ibrahim dalam risetnya, Selasa (10/9/2019) seperti dikutip dari Okezone com.
Selain itu, sejumlah faktor lain turut bisa mempengaruhi pergerakkan Dolar AS hari ini. Salah satunya ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan dapat memangkas tingkat suku bunga acuan dalam pertemuannya pada pekan depan.
“Ekspektasi tersebut datang seiring dengan lemahnya pasar tenaga kerja AS,” kata dia seperti dikutip dari Okezone com.