KabarUang.com, Jakarta – Kementrian Pertanian (Kementan) terus dorong sektor pertanian dengan memberikan petani alat mesin pertanian (alsintan) modern. Hal ini sudah dilakukan sejak dua tahun belakangan ini. Para petani mulai menggunakan alsintan seperti kultivator atau alat pengaduk dan penghancur gumpalan tanah. Alat ini digunakan sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah). Setelah benih atau bibit tertanam digunakan untuk membunuh gulma.

Alsintan ini juga sengaja diperkenalkan untuk generasi muda (milenial) agar mau terjun ke dunia pertanian. Milenial yang dikenal tidak mau ribet dan suka hal yang instan dinilai cocok menggunakan alsintan. Hal ini akrena alsintan sudah modern,
“Strateginya dengan alsintan. Agar generasi penerus mau bertani, khususnya dalam mengolah pertanian dapat terus bertahan dan tidak ditinggalkan. Jadi, kadang generasi muda ini tidak mau capek. Alat dan mesin pertanian, kultivator hanya berapa jam untuk satu hektare sudah bisa dilakukan. tidak harus mencangkul berhari-hari. Sekarang kita mulai kenalkan,”ungkap Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhi, Selasa (10/9) dilansir inilah.com.
Beliau juga menjelaskan bahwa penyebab turunnya jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian. Edhi menilai bahwa mereka tidak mau terjun ke industri pertanian karena upah yang minim, sehingga sektor pertanian cenderung menurun.
“Biasanya orang tua yang memiliki lahan pertanian dilanjutkan oleh anaknya atau keluarganya sendiri. Buruh tani dalam sehari diberikan honor Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu. Sehingga tenaga kerja lebih memilih sektor lainnya,”ungkapnya.
Sedangkan penyebab lainnya, yakni adanya alih fungsi lahan menjadi pembangunan perumahan atau pembangunan lainnya. “Penurunan banyak lahan pertanian yang alih fungsi pembangunan perumahan. Tetapi apabila lahan pertanian yang sudah masuk rencana tata ruang wilayah (RTRW) tidak akan digunakan, kecuali untuk pertanian. Karena sudah berdasarkan RTRW maka tidak akan dibangun,”tambahnya.
Dia berharap bahwa dengan adanya alsintan ini dapat memberikan dampak pada penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian. Khususnya para petani muda atau petani milenial. “Sektor pertanian maish berpotensi menyerap tenaga kerja yang besar. Anak-anak muda pun juga tidak malu bertani karena sektor pertanian sudah modern,”tutupnya.