KabarUang.com, Jakarta – Kementrian Perindustrian (Kemenperin) mengapreasi usaha PT Komatsu Indonesia yang membuka kelas vokasi untuk pendidikan sektor manufaktur alat berat. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan SDM industri yang berkualitas.
PT Komatsu sendiri adalah salah satu perusahaan yang terlibat dalam kegiatan pendidikan vokasi sejak 2017. Tentunya sudah diinisiasi oleh Kemenperin, yakni program link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan pihak industri.

Akhirnya Komatsu membuka kelas vokasi dan mampu menjaring sebanyak 35 SMK di Pulau Jawa. “Komatsu berhasil menyusun tiga kompetensi keahlian yang khusus, yaitu tentang pengelasan, perakitan dan pengecoran. Ini merupakan sebagian dari 35 kompetensi yang telah difasilitasi Kemenperin dalam modul Kurikulum keahlian,”ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko S.A Cahyanto pada acara Peluncuran Kelas Industri Alat Berat di PT. Komatsu Indonesia, Jakarta, Rabu (7/8) dilansir sindonews.com.
Menurut Kemenperin, kebutuhan terhadap SDM industri yang berkualitas diharapkan bisa dipasok dari jalur pendidikan khususnya yang berbasis kejuruan atau vokasi. Baik itu di tingkat menengah maupun tingkat perguruan tinggi.
“Kami meyakini dengan didukung oleh SDM yang mumpuni, industri kita akan lebih produktif, inovatif dan kompetitif. Apalagi, industri manufaktur merupakan penggerak utama perekonomian nasional. Salah satunya ditopang dari industri alat berat,”ungkapnya.
Menurut data Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi), volume produksi alat berat untuk sektor konstruksi dan pertambangan tahun 2015 terdapat sebanyak 3.535 unit. Jumlahnya terus meningkat menjadi 7.981 unit pada tahun 2018. Saat ini sepanjang semester I/2019 produksi alat berat telah menembus hingga 3.240 unit.
Tanggapan peluncuran kelas vokasi dari PT. Komatsu Indonesia
PT. Komatsu, produsen alat berat di Indonesia bukan hanya bisa merakit alat berat. Lebih dari itu, sudah bisa memproduksi komponennya. Tercatat pada Januari 2019 sebanyak 456 unit alat berat berhasil terjual. Jumlahnya terus mengalami kenaikan 14,8% dibanding dengan periode tahun lalu. Capaiannya meraih pasar hingga 44%.
Direktur Utama PT Komatsu Indonesia Pratjojo Dewo mengungkapkan bahwa perusahaannya telah menjalankan program pendidikan vokasi link and match. Hal ini sebagai bentuk komitmen dalam rangka menyiapkan siswa SMK agar siap kerja di sektor industri alat berat.
“Di setieap sekolah akan ada 35 siswa yang ikut program ini, sehingga setiap tahunnya akan lulus sekitar 1.225 siswa yang akan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor industri alat berat,”jelasnya.
Sebelumnya PT Komatsu sudah melakukan uji coba pembelajaran dan praktik kerja di Pusat Pelatihan Komatsu Indonesia. Diikuti oleh 508 siswa sejak April 2018 hingga Juli 2019.
“Pada tahun 2018, Komatsu telah menyerap 281 siswa sebagai tenaga kerja dari 345 siswa yang mengikuti program ini. Semoga langkah ini diikuti perusahaan lain dalam menyiapkan SDM industri kompeten,”tutupnya.